JAKARTA, (IslamToday.id) — Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras langkah Israel yang ingin mengubah status quo Masjid al-Aqsa.
Ketua Bidang Luar Luar Negeri MUI, Muhyiddin Junaedi mengatakan umat Islam harus berjuang mencegah jatuhnya Masjid al-Aqsa ke tangan Israel.
Muhyiddin Junaedi menyerukan agar umat Islam melakukan embargo kepada Israel sebagai sanksi ekonomi kepada negara zionis yang menjajah Palestina tersebut.
“Kita harus serius jangan setengah-setengah,” tandas Muhyidin.
Mantan diplomat ini juga mengatakan Israel semakin berani menodai Masjid al-Aqsa karena adanya perubahan sikap negara-negara di Timur Tengah.
“Hubungan Israel dengan Saudi, UEA, dan Bahrain, begitu mesra akhir-akhir ini,” papar Muhyidin.
Muhyiddin menyerukan agar negara Muslim seperti Turki dapat berperan besar menghentikan rencana Israel mengubah status quo Masjid al-Aqsa.
“Kita berharap Turki karena secara geografis lebih dekat dan memiliki pengaruh,” ungkap Muhyiddin.
Sebelumnya, Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan berupaya mengubah status quo Masjid al-Aqsa di Yerusalem.
Erdan mengatakan kepada Radio Israel bahwa status quo Masjid al-Aqsa sejak 1967 tidak adil.
“Kita perlu bekerja untuk mengubah [status quo] sehingga di masa mendatang orang-orang Yahudi dapat berdoa di Bukit Bait Suci,” ujar menteri itu.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Kemudian, pada 1980, Israel menduduki seluruh wilayah kota dan mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi “abadi dan tak terbagi”.