ISTANBUL, (IslamToday.id) — Menteri Luar Negeri Turki baru-baru ini menyatakan tekad negaranya untuk membela perjuangan keadilan Palestina sampai akhir.
Pernyataan sikap Mevlut Cavusoglu ini disampaikan susai pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi, yang digelar dengan untuk menanggapi pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Melalui akun Twitter, PM Netanyahu mengatakan soal penerapan kedaulatan Israel di Lembah Yordania dan Laut Mati jika dia memenangkan pemilihan 17 September.
“Mereka yang merasa tak nyaman dengan pernyataan kita hari ini, secara brutal & membabi buta membantai saudara-saudara Palestina kita, dengan kejam menggunakan terorisme negara di depan mata dunia dan bahkan berusaha tanpa malu menyerang presiden kita. Akan mempertahankan ini sampai akhir!” ujar Cavusoglu dalam kicauannya, dikutip dari AA.
Sekitar 70.000 warga Palestina—juga sekitar 9.500 pemukim Yahudi—saat ini tinggal di Lembah Jordan, sebidang tanah subur luas yang mencakup seperempat keseluruhan Tepi Barat.
Turki, Liga Arab dan negara-negara Eropa mengatakan mereka prihatin dengan rencana Netanyahu. Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan rencana perampasan wilayah itu akan melanggar hukum internasional.
Hukum internasional melihat Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua kegiatan pembangunan permukiman Yahudi di lokasi itu ilegal.