(IslamToday ID) – Presiden China, Xi Jinping memimpin peringatan Hari Berkabung Nasional dan memasang bendera setengah tiang. Upacara ini adalah ungkapan duka cita dan penghormatan kepada para korban wabah Covid-19, termasuk para petugas medis sebagai garda terdepan.
Ini juga sekaligus menjadi perayaan tradisional untuk menghormati arwah leluhur di China atau yang biasa disebut Qingming. Para pemimpin China lainnya juga tampak hadir pada Sabtu pagi (4/4/2020) untuk memperingati Hari Berkabung Nasional ini.
Upacara berlangsung pukul 10 pagi waktu setempat. Xi Jinping, Li Keqiang, Li Zhanshu, Wang Yang, Wang Huning, Zhao Leji, Han Zheng, dan Wang Qishan berdiri diam selama 3 menit di kompleks Dewan Pimpinan, Zhongnanhai di Beijing.
Semua warga China juga mengikuti upacara berkabung dari tempatnya masing-masing. Semua berdiam selama 3 menit memperingati lebih dari 3.000 rakyat yang meninggal akibat wabah virus corona.
Sebelum upacara serentak itu digelar, aparat membunyikan sirine sebagai peringatan kepada semua warga agar menghentikan sejenak semua aktivitas. Selama hari berkabung nasional ini, bendera setengah tiang akan dikibarkan di seluruh wilayah China dan di seluruh Kedutaan Besar serta Konsulat China di luar negeri.
Ini adalah pertama kalinya keadaan darurat kesehatan masyarakat yang memicu duka nasional. Sejak diberlakukannya UU Bendera Nasional, China telah mengadakan tiga kali upacara berkabung nasional. Yaitu saat menghormati para korban gempa Wenchuan 2008, gempa Yushu 2010, dan tanah longsor Gansu 2010.
14 Orang tim medis yang tewas dalam wabah Covid-19 di Provinsi Hubei, China mendapat kehormatan sebagai martir, gelar kehormatan tertinggi yang diberikan Partai Komunis China (CPC) dan negara itu kepada warga negara yang dengan berani mengorbankan hidup mereka untuk bangsa dan negara. Termasuk di antaranya adalah almarhum dr Li Wenliang. Ia adalah seorang dokter yang meninggal akibat terinfeksi virus corona di Kota Wuhan.
Presiden Xi Jinping juga menyerukan kepada rakyatnya untuk melakukan penghijauan kembali. Masyarakat diimbau untuk melakukan gerakan penanaman pohon untuk penghijauan dan melindungi alam setelah pidemi Covid-9 mulai berangsur pulih.
Presiden Xi, yang juga adalah Sekjen Komite Partai Komunis China (CPC) menyampaikan ajakan penghijauan kembali saat menghadiri kegiatan penanaman pohon sukarela di distrik selatan Daxing, ibukota China pada Jumat (3/4/2020).
“Kami bersama-sama menanam pohon sebagai tindakan nyata untuk mendorong kemajuan ekonomi dan sosial, dan kembali ke pekerjaan dan kehidupan normal,” kata Xi.
Gerakan penghijauan kembali menjadi sangat penting setelah wabah virus corona membuat negara itu kacau. China telah berhasil melakukan penanganan virus corona, sehingga masyarakat bisa bangkit kembali. Tradisi menanam pohon sebenarnya telah dilakukan China sejak lama. Penanaman pohon menjadi simbol sebagai penghormatan terhadap alam, keharmonisan antara manusia dan alam, dan upaya untuk membangun China yang indah. Sejak Kongres Nasional CPC ke-18 pada tahun 2012, China berkomitmen untuk memajukan unsur alam dan membangun ekologi sebagai pembangunan terpadu.
Xi menggarisbawahi pentingnya penghijauan kembali dengan mengatakan negara itu telah memberikan kontribusi besar bagi tata kelola ekologi global dengan mewujudkan pertumbuhan yang konsisten dalam sumber daya hutan dan penurunan terus-menerus di daerah penggurunan. “Setiap warga negara di China berkewajiban mendukung penghijauan dan perlindungan hutan,” kata Xi.
Berbicara tentang penanganan virus, Xi memuji peran pekerja komunitas atas kontribusi mereka dalam berjuang mengatasi wabah virus corona. Ia juga mengingatkan agar jangan lalai, sebab virus bisa datang lagi kapan pun. (wip)
Sumber: Rmol.id, Detik.com