(IslamToday ID) – Kebijakan sebuah rumah sakit di India bikin miris. Di negara bagian Gujarat, sebuah rumah sakit memisahkan bangsal pasien positif Covid-19 menurut kepercayaan agama mereka.
Menurut surat kabar The Indian Express, Rumah Sakit Sipil Ahmedabad telah menyiapkan 1.200 tempat tidur untuk kasus Covid-19. Namun, bangsal untuk pasien muslim dan Hindu dipisah.
Pengawas medis rumah sakit, Gunvant H Rathod mengatakan keputusan untuk memisahkan pasien berdasarkan kepercayaan agama ini dibuat sesuai dengan instruksi pemerintah negara bagian.
“Secara umum, ada bangsal terpisah untuk pasien pria dan wanita. Tapi di sini, kami juga membuat bangsal terpisah untuk pasien Hindu dan muslim,” kata dr Rathod dikutip di Al Arabiya, Senin (20/4/2020).
Ketika ditanya alasan pemisahan, Rathod mengaku tidak tahu karena hal itu adalah keputusan pemerintah. Ia pun meminta awak media untuk menanyakan hal itu ke pemerintah.
Dikonfirmasi, Wakil Kepala Menteri dan Menteri Kesehatan negara bagian itu, Nitin Patel membantah adanya keputusan tersebut. “Saya tidak mengetahui ada keputusan seperti itu (pembagian bangsal sesuai keyakinan). Secara umum, ada bangsal terpisah untuk pria dan wanita. Saya akan menanyakannya,” katanya.
Meski demikian, seorang pasien menceritakan pengalamannya. Pada Minggu (12/4/2020) malam, 28 pria yang dirawat di bangsal pertama (A-4) dipanggil ke tempatnya. Sementara ia bersama pasien lainnya dipindahkan ke bangsal lain, C-4.
“Kami tidak diberi tahu mengapa kami digeser. Semua nama yang dipanggil milik satu komunitas. Kami berbicara dengan salah satu petugas medis di bangsal kami hari ini, dan dia mengatakan ini dilakukan untuk kenyamanan kedua komunitas,” ucapnya.
Komite AS untuk Kebebasan Beragama Internasional, sebuah panel kongres, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini dalam unggahan di akun resmi Twitter mereka. Mereka menyesalkan adanya laporan pasien Hindu dan muslim dipisahkan bangsalnya di rumah sakit di Gujarat.
“Tindakan semacam itu hanya membantu meningkatkan stigmatisasi muslim yang sedang berlangsung di India dan memperburuk desas-desus palsu tentang muslim yang menyebarkan Covid-19,” tulis mereka.
Gujarat adalah negara bagian asal Perdana Menteri India Narendra Modi dan diperintah oleh Partai Nasionalis Hindu Bhartiya Janata. Negara ini telah menyaksikan beberapa kerusuhan agama paling berdarah dalam sejarah modern India pada tahun 2002, ketika Modi menjadi Menteri Utama Negara Bagian. (wip)