(IslamToday ID) – Maskapai penerbangan LATAM Airlines yang bermarkas di benua Amerika mengalami kebangkrutan akibat pendemi corona. Maskapai terbesar di dunia itu, sejauh ini telah mengajukan proteksi darurat dan berupaya untuk melakukan pembenahan darurat.
Pengajuan proteksi kebangkrutan itu menegaskan lemahnya keuangan di maskapai Amerika Latin itu, setelah kebangkrutan yang sama dialami maskapai nomor dua di kawasan, Avianca Holdings.
Namun tidak seperti Avianca yang berpengalaman mengelola krisis dan kerugian, LATAM asal Chile itu membukukan laba selama empat tahun terakhir dengan total lebih dari 700 juta dolar AS.
LATAM juga menyetujui pembayaran dividen tahun ini, berbeda dengan maskapai lain yang telah menghentikan pembayaran itu.
Sebagai salah satu maskapai terbesar di dunia, LATAM menyatakan pihaknya melanjutkan terbang selama restrukturisasi kebangkrutan. Saham LATAM anjlok 36 persen setelah turun hingga 58 persen di Santiago.
Berbagai negara di Amerika Latin yang sudah mengalami krisis anggaran, enggan memberikan dana talangan untuk berbagai maskapai penting mereka. Kondisi ini berbeda dengan yang dilakukan Amerika Serikat dan Eropa.
“LATAM adalah perusahaan strategis bagi Chile, dan pemerintah akan mempertimbangkan bagaimana dapat berkontribusi pada restrukturisasi LATAM,” ungkap Kementerian Keuangan Chile tanpa menawarkan dana talangan, Rabu (27/5/2020).
Di Brasil, LATAM telah menegosiasikan dana talangan senilai 367,45 juta dolar AS yang belum terwujud.
Unit LATAM di Brasil tidak menjadi bagian dari kebangkrutan itu, meski perusahaan mungkin mengajukan dokumen untuk kebangkrutan di sana jika negosiasi untuk bantuan gagal.
CEO LATAM untuk Brasil, Jerome Cadier menyatakan LATAM tidak akan melakukan pengajuan kebangkrutan terpisah di Brasil. “Sejarah di sini menunjukkan mayoritas perusahaan tidak melakukan restrukturisasi kebangkrutan karena prosesnya terlalu rumit,” katanya.
Delta Air Lines membayar 1,9 miliar dolar AS untuk 20 persen saham di LATAM, menjadi pemegang saham nomor dua di perusahaan itu. “Kami tetap berkomitmen kuat pada kemitraan kami dengan LATAM dan yakin akan menjadi maskapai lebih kuat dan mitra Delta untuk jangka panjang,” ujar CEO Delta, Ed Bastian. (wip)