IslamToday ID — Indonesia mendesak negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bersatu dan memobilisasi kekuatan untuk menolak rencana pencaplokan wilayah Paestina oleh Israel.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam Konferensi Darurat Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara vitual pada Rabu (10/6) malam.
Konferensi darurat virtual para Menlu OKI tersebut dipimpin Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
Menlu Retno menekankan rencana aneksasi tanah Palestina di tengah pandemi Covid-19 melipatgandakan tekanan kepada Palestina, menghancurkan prospek perdamaian, dan mengancam stabilitas kawasan, dilansir dari Anadolu.
Retno menegaskan rencana aneksasi wilayah Palestina secara ‘de-facto’ dan formal tidak bisa dibenarkan.
Oleh karena itu, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia ini pun mengusulkan tiga langkah kepada negara anggota OKI terkait rencana itu.
“Pertama, jika Israel melanjutkan aneksasi secara formal, maka negara anggota OKI yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel diminta melakukan langkah diplomatik sesuai dengan berbagai Resolusi OKI,” pungkas Retno Marsudi.
Kedua, Indonesia meminta negara OKI secara kolektif menggalang dukungan internasional menolak aneksasi Israel di berbagai forum internasional seperti Majelis Umum PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Dewan HAM.
Ketiga, Indonesia mendorong dilanjutkannya negosiasi yang kredibel dan sesuai parameter yang disepakati secara internasional, untuk mencapai solusi dua negara, dimana Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai, demikian pernyataanya.
Sebelumnya, Indonesia juga menggalang dukungan internasional untuk Palestina dengan menyurati 30 negara, di antaranya melalui surat Menteri Luar Negeri RI kepada para menteri luar negeri negara anggota GNB, G-77, OKI, Uni Eropa, dan seluruh anggota Dewan Keamanan PBB yang memuat posisi tegas Indonesia menolak rencana aneksasi oleh Israel.[IZ]