(IslamToday ID) – Bentrok sengit terjadi antara tentara India dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China pada hari Senin (15/6/2020), 20 tentara India tewas. Menurut sumber-sumber militer di India, tidak ada satu pun tembakan yang dilepaskan dan bentrok dilakukan dengan tangan kosong.
Namun, pasukan China diduga mempersenjatai diri dengan batang besi berduri serta tongkat yang dibungkus dengan kawat berduri.
Sumber-sumber pemerintah India mengungkapkan bahwa militer telah mengirim ratusan peralatan anti huru-hara ringan, yang terdiri dari lapisan polikarbonat empuk yang melindungi tubuh dari benda tajam dan batu, untuk dipakai pasukan di wilayah Ladakh.
India Today melaporkan, pengiriman pertama 500 set baju besi full bodi, diterbangkan dari pemasok yang berbasis di Mumbai ke Leh pada hari Kamis untuk pasukan di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) 4.057 km.
Keputusan itu diambil setelah tentara India meninggal karena mengalami luka-luka akibat dipukul tongkat besi dan pentungan yang dibungkus dengan kawat berduri oleh PLA di Lembah Galwan pada Senin malam. Seorang perwira dan prajurit Angkatan Darat India pergi ke Titik 14 di Lembah Galwan tanpa senjata, itu sesuai kesepakatan yang dicapai antara kedua negara pada 6 Juni 2020.
Mantan kolonel Angkatan Darat India dan analis pertahanan senior Ajai Shukla memposting gambar batang berduri yang diduga digunakan oleh tentara China saat bentrok.
Pertikaian terjadi setelah tentara dari Resimen Bihar India mencapai Titik 14 untuk memastikan pelepasan pasukan China, tetapi diserang dengan tongkat dan pentungan berduri. Menurut media India, pasukan PLA memburu dan membantai tentara India.
Namun, Komando Barat PLA mengatakan bahwa militer India melintasi LAC dan secara sengaja melakukan provokasi, sehingga menyebabkan bentrokan fisik antara kedua belah pihak hingga jatuh korban.
India dan China telah terjebak dalam kebuntuan terkait sengketa perbatasan sejak minggu terakhir bulan April di Lembah Galwan dan Pangong Tso. Beijing keberatan dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan New Delhi di sepanjang LAC. Sejak itu situasi terus memanas hingga puncaknya terjadi bentrok pada hari Senin.
Ladakh menjadi terkenal setelah terjadinya perkelahian fisik antara pasukan kedua negara. Pada tahun 2019, terjadi pelemparan batu besar dan pertikaian fisik di Ladakh timur yang menyebabkan sejumlah tentara dari kedua belah pihak terluka. [wip]