(IslamToday ID) – Situs militer Hamas di Jalur Gaza, Palestina dibombardir pesawat tempur Israel pada Minggu (5/7/2020) malam. Serangan itu diklaim sebagai pembalasan atas serangan tiga roket ke wilayah rezim zionis.
Militer Israel menyatakan jet tempurnya menyerang infrastruktur bawah tanah milik Hamas sebagai tanggapan atas tembakan beberapa roket. “Sebelumnya malam ini, tiga roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel,” kata militer Israel seperti dikutip AFP, Senin (6/7/2020).
“Sebagai tanggapan, helikopter serang dan jet tempur menargetkan tindakan teror Hamas,” lanjutnya.
Belum ada laporan langsung tentang korban jiwa dan luka dari kedua belah pihak.
Pernyataan militer zionis sebelumnya tidak memberikan indikasi di mana dua roket pertama jatuh, tetapi media Israel mengatakan keduanya menghantam area terbuka.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal Iron Dome mencegat roket ketiga. Tidak ada klaim pertanggungjawaban dari Hamas ataupun kelompok militan lain di Gaza atas serangan tiga roket tersebut.
Hamas pada akhir Juni lalu memperingatkan Israel bahwa rencana pencaplokan sebagian Tepi Barat yang diduduki sama dengan “deklarasi perang”.
Keesokan harinya setelah peringatan itu dikeluarkan, dua roket ditembakkan dari Gaza ke negara mayoritas Yahudi itu. Tembakan dua roket itu memicu serangan udara Israel terhadap instalasi Hamas di kantong wilayah Palestina.
Pada 1 Juli, Hamas melepaskan satu tembakan roket ke laut sebagai peringatan kepada Israel untuk tidak melanjutkan rencana pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat.
Rencana Israel untuk menganeksasi sebagian wilayah di Tepi Barat dan Lembah Yordan merupakan bagian dari proposal perdamaian rancangan Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Januari lalu.
Proposal tersebut menginginkan penciptaan negara Palestina dengan wilayah yang tersisa di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Tetapi proposal itu jauh dari aspirasi rakyat Palestina, termasuk keinginan memiliki sebuah negara dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya.
Hamas dan Israel telah berperang tiga kali, di mana konflik terbaru pecah pada tahun 2014 yang menewaskan 2.251 warga Palestina dan 74 orang di pihak Israel. [wip]