(IslamToday ID) – Secara mengejutkan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Lebanon, Nassif Hitti mengundurkan diri pada hari Senin (3/8/2020). Ia menyalahkan kurangnya kemauan politik rezim dalam melakukan reformasi untuk menghentikan krisis keuangan yang bisa menyebabkan Lebanon menjadi negara gagal.
Para donor asing telah menjelaskan tidak akan ada bantuan sampai Beirut membuat perubahan untuk mengatasi masalah korupsi. Ancaman itu jadi yang terbesar bagi stabilitas Lebanon sejak perang saudara tahun 1975-1990.
“Mengingat tidak adanya kemauan yang efektif untuk mencapai reformasi struktural dan komprehensif yang mendesak masyarakat dan komunitas internasional untuk kita lakukan, saya memutuskan untuk mengundurkan diri,” kata Hitti seperti dikutip di Al Jazeera, Selasa (4/8/2020).
Perdana Menteri Hassan Diab menerima pengunduran diri Hitti dan segera melakukan koordinasi untuk penggantinya. Hiiti merupakan mantan duta besar Lebanon untuk Liga Arab. Ia ditunjuk Diab untuk masuk dalam kabinet pada Januari 2020 setelah Diab mendapatkan dukungan dari Hizbullah yang didukung Iran untuk mengambil alih pemerintahan.
“Saya mengambil bagian dalam pemerintahan ini untuk bekerja pada satu bos bernama Lebanon, tapi kemudian saya menemukan banyak bos dan kepentingan yang bertentangan di negara saya,” kata Hitti.
“Jika mereka tidak memberikan kemauan bersama-sama demi menyelamatkan rakyat Lebanon, kapal akan tenggelam bersama semua orang di atasnya,” tambahnya.
Hitti diketahui memiliki banyak perbedaan pandangan dengan Diab. Rumor di pemerintahan Lebanon menyebutkan, Hitti bahkan mulai dikesampingkan oleh Diab dalam perumusan kebijakannya.
Diab sebelumnya mengkritik Menlu Perancis karena mengaitkan bantuan keuangan dengan reformasi di pemerintahannya.
Krisis ekonomi yang dialami Lebanon semakin dalam setelah pembicaraan dengan IMF tertunda akibat mundurnya dua anggota tim perunding Lebanon sebagai bentuk protes atas penanganan krisis di negara itu. [wip]