(IslamToday ID) – Arab Saudi menstop pasokan minyak dan utang ke Pakistan karena negara di Asia Selatan itu mengkritik Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang dianggap tidak berbuat banyak untuk menekan India dalam masalah Kashmir. Hubungan Saudi-Pakistan pun kini menjadi memburuk.
Seperti diketahui, Saudi adalah pemimpin dari organisasi OKI. Pakistan pekan lalu dipaksa untuk membayar utangnya kepada Saudi sebesar 1 miliar dolar AS. Pinjaman tersebut merupakan bagian dari paket 6,2 miliar dolar AS yang diumumkan Saudi pada November 2018, dengan rincian total pinjaman sebesar 3 miliar dolar AS dan fasilitas kredit minyak sebesar 3,2 miliar dolar AS.
Kesepakatan itu kemudian ditandatangani ketika Putra Mahkota Muhammad Bin Salman (MBS) melakukan kunjungan ke Pakistan pada bulan Februari tahun lalu.
Hubungan kedua negara kemudian memburuk, ketika Riyadh menolak permintaan Islamabad untuk mengadakan pertemuan khusus Dewan Menteri Luar Negeri OKI. Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi menyatakan Pakistan terus mendesak OKI menggunakan perannya untuk membantu Kashmir.
“Saya sekali lagi dengan hormat memberi tahu OKI bahwa pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri adalah harapan kami,” kata Qureshi dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Pakistan ARY, Minggu (9/8/2020).
Ia juga menegaskan jika OKI tidak segera bersikap, maka Pakistan akan mengambil langkah sendiri. “Jika OKI tidak dapat mengadakan pertemuan (Dewan Menlu), maka saya akan meminta Perdana Menteri Imran Khan untuk mengadakan pertemuan sendiri dengan negara-negara Islam. Negara Islam yang siap untuk berdiri bersama kami tentang masalah Kashmir dan mendukung orang-orang Kashmir yang tertindas,” ungkapnya seperti dikutip di MEMO, Selasa (11/8/2020).
Qureshi bersikeras bahwa OKI yang sebagian besar didominasi oleh Saudi dan negara-negara Teluk harus menunjukkan kepemimpinan dalam masalah ini. “Kami memiliki kepekaan sendiri. Anda harus menyadari ini. Negara-negara Teluk harus memahami ini.”
Qureshi juga membenarkan jika sikapnya itu bakal mempengaruhi hubungan antara Pakistan dan Saudi. “Itu benar, saya mengambil posisi ini meskipun hubungan baik kita dengan Saudi dipertaruhkan. Kita tidak bisa tinggal diam lagi tentang penderitaan orang Kashmir.”
Saudi dan Pakistan secara historis memiliki hubungan bilateral yang kuat di sektor keuangan, perdagangan, dan militer. Ketegangan kedua negara yang meningkat menjadi perhatian banyak orang. Khusus bagi Pakistan, Saudi adalah sekutu sekaligus penyelamatnya saat menghadapi krisis keuangan selama beberapa tahun terakhir.
Namun, ini bukan kali pertama ketegangan antara Pakistan-Saudi. Sebelumnya, Pakistan pernah ditekan Saudi untuk tidak menghadiri pertemuan puncak yang membahas masalah dunia Islam di Kuala Lumpur, Malaysia pada Desember tahun lalu karena kehadiran Iran dan Turki. [wip]