(IslamToday ID) – Uni Eropa menyatakan pemilihan presiden (Pilpres) Belarusia yang akhirnya memenangkan kembali Alexander Lukashenko berlangsung tidak bebas dan adil.
Kepala Diplomat Uni Eropa Josep Borrell yang berbicara atas nama semua anggota Uni Eropa mengancam akan mengambil tindakan terhadap mereka yang dianggap bertanggung jawab atas kekerasan, penangkapan, dan pemalsuan hasil Pilpres Belarusia.
Belarusia menggelar pemungutan suara pada hari Minggu (9/8/2020) yang diwarnai dengan demonstrasi besar-besaran menentang aturan Lukashenko. Namun komisi pemilihan nasional tetap menyatakan Lukashenko sebagai pemenangnya.
Demonstrasi yang pecah di jalanan disambut dengan tindakan keras oleh pihak aparat. Kandidat presiden dari oposisi, Svetlana Tikhanovskaya melarikan diri ke Lituania, namun mengkhawatirkan anak-anaknya.
“Selama kampanye pemilu, rakyat Belarusia telah menunjukkan keinginan untuk perubahan yang demokratis,” kata Borrell dalam pernyataan yang dibuat setelah berkonsultasi dengan 27 negara anggota UE seperti dikutip di TRTWorld, Rabu (12/8/2020).
“Otoritas negara mengerahkan aparat keamanan yang tidak proporsional dan tidak dapat diterima, sehingga menyebabkan setidaknya satu orang tewas dan banyak yang cedera,” katanya, yang juga ditulis di Twitter oleh Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen.
“Rakyat Belarusia pantas mendapatkan yang lebih baik,” katanya sambil menuntut pembebasan ribuan aktivis oposisi yang ditangkap selama aksi demonstrasi.
Brussel sebelumnya telah menjatuhkan sanksi terhadap tokoh-tokoh yang terkait dengan pemerintahan Lukashenko. Tetapi sanksi itu sebagian besar dicabut pada tahun 2016 setelah para tahanan politik dibebaskan.
Masih ada larangan ekspor senjata dan peralatan yang dapat digunakan untuk menekan warga, dan empat warga Belarusia dikenakan larangan perjalanan ke Uni Eropa dan pembekuan aset.
Menteri Luar Negeri Uni Eropa akan bertemu pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2020 di Berlin untuk mempersiapkan langkah-langkah baru terhadap Belarusia. Pertemuan itu untuk persiapan di pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa pada tanggal 24 September 2020 di Brussel. [wip]