(IslamToday ID) – Armada Gugus Tugas Angkatan Laut Perancis yang terdiri dari Kapal Perancis Tonnere dan Fregat Lafayatte sudah tiba di perairan Mediterania. Kapal perang Perancis itu dikabarkan sudah bertemu dengan empat kapal perang Angkatan Laut Yunani di wilayah Laut Mediterania timur atau wilayah yang sama dengan operasi militer NAVTEX Turki yang dianggap ilegal oleh Yunani.
Namun sayangnya, pihak otoritas Yunani tidak mengatakan kedatangan kapal perang Perancis itu untuk membantu Yunani menghadang kegiatan militer Turki di wilayah Zona Ekslusif Ekonomi (ZEE) Yunani itu.
Otoritas Yunani berdalih pertemuan kapal perang Perancis dan Yunani di Laut Mediterania itu dalam rangka latihan Angkatan Laut Gabungan dalam konteks kerja sama militer antara Yunani dan Perancis.
“Latihan tersebut termasuk manuver progresif, item perencanaan bisnis bersama, pertukaran citra taktis, komunikasi serta kerja sama pesawat dan membantu meningkatkan tingkat kesiapan operasional, kemampuan tempur dan kerja sama para peserta dalam konteks sekutu,” bunyi pernyataan otoritas Yunani seperti dilaporkan media Yunani, KTG, Kamis (13/8/2020).
Dalam pernyataannya otoritas Yunani menyebutkan Angkatan Laut Yunani telah mengerahkan empat kapal perang jenis fregat, yaitu Fregat Yunani Spetsai, Fregat Aegeon, Fregat Limnos, dan Fregat Kountouriotis.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan militernya tak ragu untuk menyerang Yunani jika sampai ada tindakan mengancam yang diarahkan Yunani ke kapal penelitian seismik, Oruc Reis. Ia juga siap mengerahkan pasukan militer Turki untuk menghancurkan Yunani seperti Suriah, Libya, dan Irak.
“Kami mengatakan kepada mereka (militer Yunani) jika sampai bertindak berani menyerang Oruc Reis, mereka akan membayar mahal. Hari ini, mereka akan mendapatkan jawaban pertama,” ujar Erdogan dikutip dari BulgarianMilitary.com.
Erdogan mendengar insiden yang melibatkan kapal fregat militer Yunani F451 Limnos, yang bertabrakan dengan kapal perang militer Turki F247 Kemal Reis di Laut Mediterania. Dalam laporan lain yang dinukil dari Armyvoice.gr, kapal fregat milik Angkatan Laut Turki rusak akibat insiden itu.
Akan tetapi, media itu menyebut bahwa kapal perang militer Turki-lah yang lebih dulu melakukan aksi provokasi dengan melakukan manuver mendekati kapal Fregate Limnos.
Yunani geram dengan rencana Turki melakukan eksplorasi minyak dan gas di Laut Aegea. Yunani juga sudah mengadukan tindakan Turki ke otoritas Uni Eropa (UE), terkait aksi Turki yang dianggap ilegal dan provokatif di Laut Mediterania timur. Yunani mendapat dukungan penuh dari armada militer Perancis yang dikerahkan langsung oleh Presiden Emmanuel Macron ke wilayah perairan tersebut. [wip]