(IslamToday ID) – Sekjen PBB, Antonio Guterres mengatakan dirinya tidak bisa mengambil tindakan apapun atas deklarasi Amerika Serikat (AS) bahwa semua sanksi PBB terhadap Iran telah diberlakukan. Hal itu ia ungkapkan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB yang tampaknya akan ada ketidakpastian tentang masalah tersebut.
“Tampaknya ada ketidakpastian, apakah proses tersebut benar-benar dimulai dan secara bersamaan apakah penghentian (sanksi) terus berlaku,” tulis Guterres dalam sebuah surat kepada DK PBB seperti dikutip di Reuters, Minggu (20/9/2020).
“Ini bukan berada di tangan Sekretaris Jenderal untuk memproses hal itu jika masih ada ketidakpastian,” sambungnya.
Ia mengatakan, pejabat PBB memberikan dukungan administratif dan teknis kepada DK untuk menerapkan rezim sanksi. Guterres menuturkan akan menunjuk ahli independen untuk memantau implementasinya.
Guterres kemudian menuturkan, dirinya menunggu klarifikasi dari status sanksi Iran dan dia tidak akan mengambil tindakan apapun untuk memberikan dukungan itu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan hampir semua sanksi PBB terhadap Iran kembali berlaku, termasuk perpanjangan permanen embargo senjata. Pompeo menyebut ini sebagai berita bagus untuk perdamaian di Timur Tengah.
“Selain embargo senjata, ini termasuk pembatasan seperti larangan Iran terlibat dalam kegiatan pengayaan dan pemrosesan ulang, larangan pengujian dan pengembangan rudal balistik oleh dan sanksi atas transfer teknologi terkait nuklir, dan rudal ke Iran,” kata Pompeo.
“AS tidak akan ragu-ragu untuk menegakkan sanksi kami dan mengharapkan semua negara anggota untuk sepenuhnya mematuhi kewajiban mereka di bawah pembatasan yang diberlakukan kembali ini,” sambungnya.
AS berharap seluruh sanksi tersebut akan mulai berlaku pada hari Minggu pukul 00.00 waktu AS, atau Senin pukul 00.00 waktu Indonesia barat (WIB). [wip]