(IslamToday ID) – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mulai merencanakan penarikan penuh tentara AS di Afghanistan pada bulan Mei 2021 mendatang, meskipun perintah belum dikeluarkan.
“Saya ingin memperjelas bahwa (Menteri Pertahanan Mark Esper) belum mengeluarkan perintah untuk mengurangi personel militer di bawah level 4.000 hingga 5.000 ini di Afghanistan, meskipun kami sedang melakukan perencanaan yang hati-hati untuk mundur menjadi nol anggota dinas pada Mei 2021 jika kondisinya menjamin, sesuai dengan perjanjian AS-Taliban,” kata David Helvey, Asisten Menteri Pertahanan untuk urusan keamanan Indo-Pasifik seperti dikutip di The Hill, Rabu (23/9/2020).
Ia mengatakan hal itu kepada Sub-Komite Pengawasan dan Reformasi Dewan Keamanan Nasional di sebuah sidang. Helvey menegaskan setiap penarikan pasukan pada bulan Mei akan berdasarkan kondisi fundamental.
“Kami akan mengawasi dengan sangat hati-hati untuk menilai kondisi kepatuhan Taliban dengan persyaratan perjanjiannya, dan itu akan digunakan untuk menginformasikan keputusan tentang penarikan lebih lanjut dan masa depan,” ujarnya.
Pernyataan itu muncul ketika Presiden Trump telah menggembar-gemborkan penarikan pasukan AS di wilayah itu pada akhir kampanye sebagai bukti bahwa ia memenuhi janjinya untuk mengakhiri “perang tanpa akhir” AS.
Para pejabat menyatakan mereka memperkirakan akan menempatkan sekitar 4.500 tentara di Afghanistan pada bulan November.
Komentar itu juga muncul ketika Taliban dan pemerintah Afghanistan telah memulai pembicaraan damai di Doha, Qatar, yang bertujuan untuk mengakhiri perang 19 tahun itu. Pembicaraan intra-Afghanistan disebut dalam perjanjian yang ditandatangani pemerintahan Trump dengan Taliban pada Februari lalu.
Perjanjian tersebut juga menetapkan batas waktu untuk penarikan penuh AS dari Afghanistan pada Mei 2021. Sebagai gantinya, Taliban setuju untuk menolak menjadikan Afghanistan tempat berlindung yang aman bagi Al Qaeda dan kelompok milisi lainnya untuk menyerang Barat. [wip]