(IslamToday ID) – Azerbaijan menegaskan Armenia harus meminta maaf terlebih dahulu jika ingin gencatan senjata. Selain permintaan maaf, Armenia juga harus mengakui bahwa Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan dan menarik mundur semua pasukan mereka di wilayah tersebut.
“Mereka harus berkomitmen untuk menarik pasukan dari wilayah kami. Mereka harus memberi kami jadwal penarikan diri dari wilayah pendudukan,” kata Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (5/10/2020).
“Perdana Menteri mereka, yang mengatakan bahwa Karabakh adalah Armenia, sekarang harus mengatakan bahwa Karabakh bukanlah Armenia. Dan setelah itu, tentu saja, kami siap untuk mengakhiri permusuhan dan memulihkan rezim gencatan senjata,” sambungnya.
Mengulangi klaim bahwa Azerbaijan telah merebut jumlah permukiman di Nagorno-Karabakh, Aliyev bersumpah untuk terus berjuang sampai seluruh wilayah tersebut berhasil direbut kembali.
“Kami berhasil membebaskan beberapa wilayah, beberapa desa. Dan hari ini kami membebaskan Kota Jabrayil yang berada di bawah pendudukan Armenia selama 27 tahun. Operasi militer kami yang sukses terus berlanjut, dan kami bertekad penuh untuk membebaskan tanah kami dan memulihkan integritas teritorial kami,” ungkap Aliyev. [wip]