(IslamToday ID) – Presiden Vladimir Putin mengusulkan Rusia dan Amerika Serikat (AS) memperpanjang perjanjian kontrol senjata nuklir atau perjanjian New START selama satu tahun. Perjanjian itu diketahui akan berakhir pada bulan Februari 2021.
Perjanjian New START (Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru) yang ditandatangani pada tahun 2010, membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis, rudal, dan pembom yang dapat digunakan oleh Rusia dan AS.
Kegagalan untuk memperpanjang pakta akan menghilangkan semua kendala pada penyebaran senjata nuklir strategis AS dan Rusia dan sistem pengiriman mereka, memicu perlombaan senjata pasca perang dingin serta ketegangan antara Moskow dan Washington.
Putin, berbicara pada pertemuan melalui tautan video dengan Dewan Keamanan Rusia yang disiarkan di televisi pemerintah, mengatakan perjanjian itu telah bekerja secara efektif sampai sekarang dan akan sangat menyedihkan jika perjanjian itu dihentikan.
“Dalam hal ini, saya mengusulkan memperpanjang perjanjian saat ini tanpa syarat apapun, setidaknya selama satu tahun, sehingga negosiasi yang berarti dapat dilakukan pada semua parameter masalah,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (17/10/2020).
Sementara, usulan Putin itu pun ditolak oleh penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump, Robert O’Brien. Ia bahkan menyarankan Rusia untuk memikirkan kembali sikap mereka sebelum perlombaan senjata yang mahal terjadi.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, O’Brien mengatakan pendekatan AS akan menjadi kemenangan bagi kedua belah pihak. Dan ia pikir Rusia bersedia menerima proposal ini ketika bertemu dengan mereka di Jenewa pada 2 Oktober.
“Tanggapan Presiden Putin hari ini untuk memperpanjang New START tanpa membekukan hulu ledak nuklir bukanlah hal yang mudah,” kata O’Brien.
“Amerika Serikat serius tentang pengendalian senjata yang akan menjaga keamanan seluruh dunia. Kami berharap Rusia akan mengevaluasi kembali posisinya sebelum perlombaan senjata yang mahal terjadi,” sambungnya seperti dikutip dari Associated Press (AP).
Namun pernyataan berbeda dilontarkan Direktur Eksekutif Asosiasi Pengendalian Senjata, Daryl Kimball. Dalam sebuah wawancara, Kimball mengatakan ia berharap Trump menerima tawaran Putin untuk perpanjangan perjanjian jangka pendek tanpa syarat, mengingat hampir berakhirnya New START pada awal Februari.
“Kami berada di jam ke-11 sekarang, dan kami mendesak Presiden Trump untuk menerima jawaban ya,” kata Kimball.
Perjanjian New START ditandatangani pada 2010 oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Pakta itu membatasi setiap negara tidak lebih memiliki dari 1.550 hulu ledak nuklir yang dikerahkan dan 700 rudal serta bom yang dikerahkan, dan inspeksi di tempat untuk memverifikasi kepatuhan atas kesepakatan.
Setelah Moskow dan Washington menarik diri dari Perjanjian Persenjataan Nuklir Jarak Menengah 1987 tahun lalu, New START adalah satu-satunya kesepakatan kendali senjata nuklir antara kedua negara yang masih berlaku. [wip]