(IslamToday ID) – Otoritas Swedia melarang penggunaan peralatan teknologi 5G dari perusahaan asal China, yakni Huawei dan ZTE.
Adanya larangan ini terkait kekhawatiran mata-mata dari China yang selama ini dianggap sebagai pencuri teknologi. Sebelumnya, beberapa negara Barat juga melakukan hal yang sama dan bahkan melarang produk ponsel asal China tersebut beredar di negaranya.
Melansir dari Financial Times, Rabu (21/10/2020), Swedish Post and Telecom Authority (PTS) secara resmi mengikuti anjuran dari pihak militer dan keamanan Swedia untuk melarang pelelangan teknologi 5G dari ZTE dan Huawei yang akan digelar 10 November mendatang.
Atas keputusan ini, membuat otoritas teknologi setempat membutuhkan waktu hingga tahun 2025 untuk menyingkirkan infrastruktur yang terlanjut dibuat.
Sebelumnya, terdapat empat perusahaan yang berpartisipasi dalam pelelangan 3,5 GHz dan 2,5 GHz, serta sudah diuji oleh PTS. Dua diantaranya merupakan perusahaan teknologi besar asal China, yakni Huawei dan ZTE.
Adanya larangan penggunaan infrastruktur teknologi 5G milik vendor raksasa asal China, Huawei dan ZTE ini terkait dengan isu keamanan negara. Selain itu, Swedia juga menjadi rumah bagi perusahaan teknologi besar Ericsson, yang mana akan menguntungkan perusahaan dalam negerinya sendiri.
Kepala Layanan Keamanan Swedia, Klas Friberg juga mengungkapkan bahwa China merupakan salah satu ancaman terbesar bagi Swedia. Menurutnya, China sedang meningkatkan perekonomiannya dan kemampuan militernya melalui pengambilan data intelijen dan pencurian teknologi maupun penelitian.
Menanggapi masalah pelarangan Huawei dan ZTE di Swedia juga terkait hubungan kedua negara yang memburuk belakangan ini. Hal ini terkait dengan ditangkapnya seorang warga negara Swedia kelahiran China bernama Gui Minhai yang seringkali menerbitkan buku politik mengenai pemimpin China.
Selain itu, pada bulan September lalu perusahaan luar angkasa milik pemerintah Swedia juga sudah memutuskan tidak memperpanjang kerja sama dengan China. Bahkan, ia juga sudah tidak akan menerima kerja sama dengan Negeri Tirai Bambu itu.
Sebelumnya, AS juga mendorong sekutunya untuk tidak menggunakan infrastruktur teknologi asal China dalam pembangunan jaringan 5G baru di negaranya. Akibatnya terjadi pelarangan di Inggris dan pengetatan pengawasan di Jerman, meski jadi salah satu pasar terbesar Huawei. [wip]