(IslamToday ID) – Pernyataan bernada Islamophobia Presiden Perancis Emmanuel Macron tidak hanya memicu kemarahan umat Islam dunia, tapi juga komunitas Kristen yang turut bersuara lantang menentang pidato kebencian itu.
Umat Kristen Arab pada hari Ahad (25/10/2020) bergabung dengan umat muslim mengutuk pernyataan Macron yang mendiskreditkan Islam dan Nabi Muhammad.
“Saya Jalal Chahda, seorang Kristen Arab Levantine dan saya dengan keras menolak dan mencela penghinaan terhadap Nabi Islam, Utusan #Mohammad . Berkah dan damai,” tulis Jalal Chahda, seorang penyiar berita senior Al Jazeera yang berbasis di Qatar, Selasa (27/10/2020), seperti dikutip dari Daily Sabah.
“Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian,” tambah Chahda sambil melampirkan foto.
Pernyataan Chahda itu kemudian disusul komentar dari rekan-rekan muslimnya dengan memuji tweet tersebut.
Ghada Owais, presenter Al Jazeera lainnya yang juga beragama Kristen, me-retweet tweet Chahda. “Saya menolak untuk menyakiti perasaan muslim atau untuk menggeneralisasi terorisme dan menghubungkannya dengan Islam,” tulis Owais.
Seorang pengguna Twitter bernama Ayman Dababneh mengatakan, “Siapa yang menyinggung dan tidak menghormati saudara muslim saya, berarti tidak menghormati saya sebagai seorang Kristen Yordania.”
Michael Ayoub mengatakan di Twitter, “Saya benar-benar membenci orang (yang) menghina agama orang lain atau mengejek dia atau utusannya.”
“Apa yang terjadi di Perancis adalah kemerosotan dan ini menggarisbawahi bahwa mereka sangat jauh dari ajaran Alkitab.”
Raymond Maher menulis di akun Twitter-nya, “Sejak kemarin, semua yang saya lihat di newsfeed Facebook saya adalah postingan untuk orang-orang Kristen yang mengutuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad dan begitulah sifat kami di Mesir. Kami adalah satu (muslim dan Kristen).”
Di Facebook, puluhan orang Kristen termasuk Fathi Daniel dan Wael Elbatl memposting gambar dengan komentar serupa yang disertai dengan pujian dari umat Islam.
Pengacara Mesir, Nevin Malak juga mentweet dengan tagar #Against menghina nabi, mengutip beberapa ajaran Alkitab yang menyerukan untuk menghormati agama lain.
Selama beberapa hari terakhir, di Perancis telah terjadi pemasangan poster yang menghina Nabi Muhammad di beberapa bangunan milik negara.
Bulan ini Macron juga menggambarkan Islam sebagai agama yang dalam kondisi krisis di seluruh dunia. Ia mengatakan pemerintah akan mengajukan rancangan undang-undang pada bulan Desember untuk memperkuat undang-undang tahun 1905 yang secara resmi memisahkan gereja dan negara di Perancis.
Ia mengumumkan pengawasan yang lebih ketat pada sekolah dan kontrol atas pendanaan masjid asing. Namun perdebatan tentang peran Islam di Perancis telah mencapai babak baru setelah terjadi pemenggalan kepala seorang guru, Samuel Paty yang dilakukan oleh pemuda Chechnya berusia 18 tahun. [wip]