(IslamToday ID) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan menyetujui penjualan 50 jet Lockheed Martin Co F-35 ke Uni Emirat Arab (UEA) dengan nilai penjualan sebesar 10 miliar dolar AS.
Rencananya AS dan UEA akan membuat surat persetujuan jual beli untuk jet F-35 pada Hari Nasional UEA yang dirayakan pada 2 Desember.
Mengutip Reuters, Jumat (30/10/2020), Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dan Dewan Perwakilan Rakyat, yang anggotanya mengkritik peran UEA dalam kematian warga sipil di Yaman, memiliki hak untuk meninjau, dan memblokir, penjualan senjata di bawah proses peninjauan informal.
Israel awalnya menolak keras penjualan pesawat tercanggih itu, tetapi pekan lalu membatalkan penolakannya setelah ada jaminan AS bahwa superioritas militer Israel akan dipertahankan.
Kesepakatan apapun harus memenuhi perjanjian lama dengan Israel bahwa senjata apapun yang dijual AS di wilayah tersebut tidak boleh mengganggu keunggulan militer kualitatif Israel. AS mejamin bahwa senjata apapun yang diberikan kepada Israel pasti lebih unggul dalam kemampuan dibandingkan senjata yang dijual ke negara tetangganya.
“Kita semua menghadapi ancaman yang sama,” kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang secara nyata menyinggung Iran.
“Tapi dengan mengatakan itu, penting bahwa pembentukan pertahanan (Israel) menerima usaha AS yang jelas ini untuk mempertahankan keunggulan militer kualitatif kami,” tambah Netanyahu.
Eliot Engel, Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR membenarkan bahwa pemberitahuan informal telah dikirim ke Kongres pada hari Kamis (29/10/2020). “Saat Kongres meninjau penjualan ini, harus jelas bahwa perubahan status quo tidak akan membahayakan keuntungan militer Israel,” katanya.
Sumber tersebut mengatakan pemerintahan Trump bertujuan untuk mengirim pemberitahuan resmi untuk kesepakatan itu dalam beberapa hari mendatang.
Setelah diberi tahu secara resmi, Kongres dapat memilih untuk mengesahkan undang-undang untuk memblokir penjualan.
Biasanya proses pemberitahuan informal untuk kesepakatan kompleks seperti penjualan F-35 adalah 40 hari, tetapi pemerintahan Trump memotongnya menjadi hanya beberapa hari untuk memenuhi tujuan upacara penandatanganan Hari Nasional UEA.
“Memburu-buru penjualan ini bukan untuk kepentingan siapapun,” kata Engel memperingatkan.
Senator Bob Menendez, pejabat tinggi Partai Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, menjelaskan bahwa ia tidak akan secara otomatis mendukung kesepakatan tersebut.
Menendez mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataan dan menambahkan bahwa pemerintahan Trump dengan sembrono mempercepat batas waktu dari yang seharusnya. Hal itu dapat menghalangi mereka mempunyai waktu memadai untuk mempertimbangkannnya.
UEA, salah satu sekutu terdekat Washington di Timur Tengah, telah lama menyatakan minatnya untuk memperoleh jet siluman F-35 dan dijanjikan kesempatan untuk membelinya dalam kesepakatan sampingan ketika sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. [wip]