(IslamToday ID) – Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengklarifikasi pernyataannya tentang karikatur Nabi Muhammad yang membuat dirinya dikecam oleh masyarakat muslim. Ia mengaku tidak mendukung gambar kartun itu, tetapi hanya melindungi kebebasan berekspresi.
“Saya bisa mengerti bahwa semua orang terkejut dengan kartun itu, tapi saya tidak akan pernah mentolerir kekerasan,” kata Macron dalam wawancaranya dengan Al Jazeera seperti dikutip dari RT, Ahad (1/11/2020).
Macron menegaskan kembali bahwa dirinya memiliki tugas untuk melindungi kebebasan dan itu adalah haknya di Perancis.
Ia menyebut kata-katanya tentang karikatur Nabi Muhammad, yang membuat marah umat Islam di seluruh dunia, telah disalahtafsirkan. Anggapan bahwa dirinya mendukung gambar karikatur nabi itu adalah salah besar.
Macron juga mengatakan karikatur tersebut tidak dipublikasikan oleh pemerintah Perancis, tetapi oleh media independen dan tidak memiliki hubungan dengan pemerintahan.
Media independen itu adalah majalah Charlie Hebdo yang kontroversial. Majalah itu menerbitkan karikatur pertama kali di Perancis lima tahun lalu atau tepatnya tahun 2015, yang sebelumnya terbit di Denmark pada tahun 2005.
Penerbitan perdana karikatur kala itu memicu serangan berdarah ke kantor majalah mereka di Paris dan menewaskan 12 orang.
Pada akhir Agustus lalu, Charlie Hebdo memutuskan untuk menerbitkan kembali karikatur itu untuk mengenang serangan bersenjata ke kantor mereka pada tahun 2015. Penerbitan ini pun memancing kontroversial dan sorotan.
Beberapa minggu lalu, guru bahasa Perancis, Samuel Paty yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya saat mengajar kebebasan berbicara, secara brutal dipenggal oleh seorang imigran Chechnya.
Macron pun bereaksi terhadap kejahatan tersebut dengan mengatakan bahwa penerbitan karikatur tersebut sejalan dengan nilai-nilai Perancis. Ia juga berjanji untuk memberantas ekstremisme Islam di negara tersebut.
Pernyataan itu menimbulkan kemarahan di kalangan umat muslim di Perancis dan dunia. Beberapa negara berpenduduk muslim melayangkan protes dan menyerukan gerakan boikot produk-produk Perancis. Pemimpin Perancis dituding tengah mengkampanyekan Islamophobia. [wip]