(IslamToday ID) – Majalah satir Perancis, Charlie Hebdo menolak permintaan partai politik Denmark, New Right untuk menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad. Demikian menurut surat kabar Denmark Ekstra Bladet.
Anggota parlemen Denmark, Pernille Vermund berencana untuk menerbitkan iklan surat kabar dalam bahasa Denmark dengan gambar kartun persis seperti yang diperlihatkan oleh guru bahasa Perancis Samuel Paty, yang akhirnya tewas dipenggal.
Tujuan dari Vermund menerbitkan gambar kartun itu untuk mendukung keluarga Samuel Paty dan kebebasan berbicara.
“Pembunuhan Samuel Paty memicu kampanye, kami ingin menunjukkan dukungan kami untuk keluarganya dan kebebasan berbicara,” jelas Vermund seperti dikutip dari Sputnik News, Rabu (4/11/2020).
Surat kabar Denmark, Berlingske dan Weekendavisen menyatakan bersedia untuk menerbitkan iklan yang diminta New Right. Sebaliknya, Ekstra Bladet dan Jyllands-Posten menolak, meskipun pada tahun 2005 pernah menerbitkan kartun itu sehingga menimbulkan kontroversial.
Berlingske dan Weekendavisen menjelaskan bahwa kesediaannya untuk menerbitkan kartun itu dalam rangka untuk berkontribusi pada kritiknya terhadap Islam.
Muslim di Denmark dan di seluruh dunia memprotes dengan melakukan demonstrasi dan boikot. Kali ini, Jyllands-Posten menolak dengan alasan demi keamanan kru-nya di lapangan.
Namun, Charlie Hebdo dengan tegas menolak permintaan New Right yang akan menggunakan kartun tersebut dalam iklan surat kabar.
“Setelah berkonsultasi dengan kartunis, Charlie Hebdo belum membuat kesepakatan dengan partai politik itu, mereka tidak berbagi sudut pandang apapun,” kata majalah itu kepada Ekstra Bladet.
Meski kecewa, partai itu tidak kehilangan optimismenya.
“Ini adalah gambar Charlie Hebdo, dan mereka melakukan apa yang mereka inginkan,” kata Manajer Pers New Right. Lars Kaaber kepada Ekstra Bladet. “Memalukan. Tapi kami masih berharap untuk bisa menerbitkan gambarnya, dan kami pikir kami akan bisa melakukannya,” tambahnya.
Partai New Right dibentuk pada 2015 oleh mantan konservatif dan pertama kali masuk parlemen pada pemilu 2019 dengan 2,4 persen suara.
Partai tersebut mengkritik kebijakan imigrasi dari Partai Rakyat Denmark sayap kanan yang dianggap terlalu lunak. Partai itu juga menganjurkan keluar dari konvensi pengungsi PBB dan mendeportasi semua imigran yang tinggal di tempat tinggal sementara atau mereka yang tidak mampu menghidupi diri sendiri.
Kewarganegaraan Denmark harus dibatasi untuk orang-orang yang berkontribusi secara positif kepada masyarakat, sedangkan jilbab harus dilarang di lembaga publik.
New Right juga ingin menghentikan keanggotaan Denmark di Uni Eropa yang mereka anggap sebagai monstrositas aturan dan hukum yang mengancam kemakmuran, kemajuan, dan demokrasi. Dari segi ekonomi, New Right adalah libertarian dan menyerukan penghapusan semua pajak perusahaan.
Charlie Hebdo adalah majalah pekanan satir Perancis milik non-konformis kiri. Ia terkenal karena menerbitkan kartun yang mengejek agama dan telah menjadi sasaran tiga serangan milisi (2011, 2015 dan 2020). [wip]