ISLAMTODAY ID — Grand Sheikh Al Azhar Syekh Ahmed Al-Tayyeb berjanji pihaknya akan mengadili mereka yang melakukan penghinaan terhadap menghina Nabi Muhammad SAW.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh ulama tertinggi Universitas Al-Azhar Kairo , Syekh Ahmed Al-Tayyeb, usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian.
“Kami akan melacak orang-orang yang menghina Nabi mulia kami di pengadilan internasional, bahkan jika kami menghabiskan seluruh hidup kami untuk melakukan itu,” ujar Syekh Ahmed Al-Tayyeb, Ahad (8/11) dilansir dari laman Arab News pada Selasa (10/11).
“Kami menolak untuk menggambarkan terorisme sebagai Islam. Setiap orang harus segera berhenti menggunakan deskripsi itu karena itu menyakiti perasaan Muslim di seluruh dunia dan itu adalah deskripsi yang bertentangan dengan kebenaran yang diketahui semua orang,” tegasnya.
Menlu Prancis Le Drian melakukan kunjungan ke Mesir pada saat ketegangan meningkat, menanggapi pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, tentang Islam. Macron menyebut Islam sebagai agama krisis di seluruh dunia dan ia membela penerbitan ulang karikatur penistaan Nabi Muhammad SAW.
Dalam konferensi pers, Menlu Le Drian mengungkapkan, penghormatan yang dalam kepada Islam dari negaranya dan bahwa Muslim di Prancis merupakan bagian dari sejarah dan identitas bangsa.
Dalam pertemuannya dengan Grand Sheikh Al Azhar , dia mengatakan, bahwa Prancis percaya pada pentingnya Al-Azhar dalam menyerukan toleransi dan moderasi.
“Kita harus bertarung dengan Al-Azhar yang hebat melawan kebencian dan delusi para ekstremis,” tandasnya.
Syekh Al-Tayyeb mengatakan, teroris tidak mewakili Muslim dan Muslim tidak bertanggung jawab atas tindakan teroris.
“Muslim di seluruh dunia menolak terorisme yang bertindak atas nama agama dan mereka menegaskan bahwa Islam dan nabinya tidak bersalah dari terorisme apa pun,” tegasnya.
“Kami ingin para pejabat di Eropa menyadari bahwa apa yang terjadi tidak mewakili Islam dan Muslim, terutama karena Muslimlah yang membayar harga untuk terorisme ini lebih dari yang lain,” tandasnya.[IZ]