(IslamToday ID) – Yerevan setuju untuk melakukan negosiasi dengan Baku pasca pasukan Azerbaijan berhasil menguasai sejumlah wilayah di Nagorno-Karabakh, mendekati ibukota republik yang memproklamirkan diri itu.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin telah menandatangani pernyataan bersama untuk mengakhiri bentrokan militer di Nagorno-Karabakh. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada pukul 21.00 waktu setempat pada 9 November 2020.
Mengutip dari Sputniknews, Rabu (11/11/2020), selain gencatan senjata, pernyataan itu memuat sejumlah ketentuan terkait kegiatan lebih lanjut ketiga negara itu, serta menjaga perdamaian yang telah dicapai. Berikut poin-poin utama dari dokumen tersebut:
- Gencatan senjata akan dipantau oleh kontingen pasukan penjaga perdamaian Rusia berkekuatan 1.960 personel. Penjaga perdamaian Rusia akan dikerahkan di sepanjang jalur kontak di wilayah Nagorno-Karabakh dan di sepanjang koridor Lachin.
- Pernyataan itu tidak menyarankan partisipasi pasukan penjaga perdamaian negara lain.
- Pengerahan pasukan penjaga perdamaian Rusia akan dilakukan bersamaan dengan penarikan pasukan Armenia dari wilayah yang disengketakan.
- Penjaga perdamaian Rusia akan berada di Nagorno-Karabakh selama lima tahun, dengan perpanjangan otomatis lima tahun jika tidak disepakati kedua belah pihak yang bertikai.
Konsesi Teritorial
- Kedua belah pihak tetap pada posisinya masing-masing, tetapi Armenia harus menyerahkan wilayah Agdam dan Distrik Calbajar di Karabakh timur, dan Distrik Lachin di barat wilayah itu dengan tenggat waktu tertentu. Distrik terakhir harus diserahkan paling lambat 1 Desember 2020.
- Untuk mencegah agar ibukota Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri terputus dari Armenia sebagai akibat dari konsesi teritorial, pasukan penjaga perdamaian Rusia akan mengendalikan koridor Lachin yang menghubungkan kedua wilayah tersebut.
- Penjaga perdamaian Rusia tidak akan bertanggung jawab atas Kota Shushi (Shusha) yang dikuasai Azerbaijan, yang terletak di koridor menuju Stepanakert. Dan pihak-pihak tersebut akan menyetujui pembangunan jalan alternatif yang menghubungkan Armenia dengan Nagorno-Karabakh selama tiga tahun ke depan.
Masalah Infrastruktur, Transportasi, dan Kemanusiaan
- Armenia berjanji untuk mengatur jalur transportasi yang aman bagi warga sipil dan transportasi sipil antara Azerbaijan dan eksklafnya, Republik Otonomi Nakhichevan. Jalur transportasi akan dipantau oleh pasukan Rusia yang ditempatkan di sana.
- Baku berjanji untuk memastikan keamanan bagi warga sipil dan transportasi sipil di jalur
- Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi akan mengawasi pemulangan pengungsi dan pengungsi internal ke rumah mereka di wilayah Nagorno-Karabakh.
- Armenia dan Azerbaijan akan melakukan pertukaran tawanan perang, sandera, dan jenazah tentara yang tewas. [wip]