ISLAMTODAY ID — Seorang jenderal Israel mengatakan bahwa dukungan publik Mesir untuk perjanjian normalisasi dengan UEA, Bahrain dan Sudan adalah salah satu fitur dan manfaat yang membedakan kemitraan Israel dengan tetangganya di Mediterania timur, seperti dilansir Arabi21.
“Kairo dengan hangat menyambut kesepakatan ini, di mana jaringan hubungan kekuasaan yang rumit telah muncul, dan mencegah diskusi apa pun di Liga Arab yang diminta oleh Palestina,” jelas Eran Lerman.
“Semua ini sangat berbeda dengan perilaku Mesir di masa lalu,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem (JISS) menambahkan bahwa posisi Mesir harus dilihat sebagai salah satu penghargaan penting yang didapat Israel karena komitmennya terhadap hubungan kekuatan baru di Mediterania.
“Ini diekspresikan sebagai dukungan eksplisit untuk Yunani dan Mesir terhadap Turki pada perbatasan wilayah maritim dan konflik implisit yang berasal dari ini untuk masa depan Libya,” pungkasnya.
Menurutnya, Posisi saat ini, merupakan bagian penting dari kemitraan yang berkembang antara Israel, Mesir, UEA, dan Prancis.
Israel rupanya telah menandatangani nota kerja sama dengan Yunani, Siprus, UEA, dan Bahrain, dan berpartisipasi dalam pertemuan Tripartit dengan Siprus dan Yunani.
“Perkembangan seperti itu membuka jalan bagi aliansi regional baru yang sangat penting, terutama bagi Mesir dan Israel, karena Israel perlu memelihara kerja sama erat dengan negara-negara Mediterania di zaman ketidakpastian ini”, jelasnya.
Aliansi Anti Turki
Menurutnya, ada indikasi bahwa AS dan Eropa “kehabisan kesabaran” dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
“Mesir dan Israel kesal dengan ambisi Erdogan untuk mendirikan era neo-Utsmaniyah, yang semakin berbahaya. Sikap pro-Israel rezim Mesir bertepatan dengan sikap anti-Israel yang gigih di antara warga Mesir, terutama elit intelektual dan budaya. Namun, politik lainnya dan prioritas ideologis, serta pertimbangan geostrategis dan ekonomi, telah menyebabkan perubahan besar dalam sikap Mesir terhadap Israel” ujar Eran Lerman.
Mantan Jenderal Israel tersebut menyarankan bahwa perjanjian maritim yang ditandatangani oleh Turki dan Pemerintah Kesepakatan Nasional di Libya yang diakui secara internasional dapat mencegah Mesir mengakses pasar Eropa.
“Dalam hal ini, kepentingan Mesir bersinggungan dengan kepentingan Israel dan Siprus… Oleh karena itu, Mesir perlu bekerja sama dengan Israel untuk menghadapi tantangan Turki,” pungkasnya.
Eran Lerman juga mengungkapkan bahwa Kairo dan Tel Aviv telah bekerja sama selama beberapa tahun untuk menghilangkan ancaman ISIS di Semenanjung Sinai.
Dukungan Israel untuk posisi Mesir di Washington juga penting bagi Presiden Abdel Fattah Al-Sisi, karena dia menganggap hubungan strategisnya dengan AS sebagai hal yang vital dan sangat diperlukan bagi kepemimpinan dan tentara Mesir, Meskipun Mesir memiliki hubungan baik dengan China dan Rusia.
Menurut Lerman, kedudukan Al-sisi akan diperkuat oleh Washington jika dia menampilkan dirinya sebagai sekutu Israel.[res]