ISLAMTODAY ID —- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut-sebut akan melakukan kunjungan bersejarah ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain awal pekan depan.
Diketahui, Langkah itu akan menjadi kunjungan publik pertama Netanyahu ke Abu Dhabi dan Manama dan dia akan bertemu dengan Putra Mahkota UEA dari Abu Dhabi Mohammed bin Zayed dan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa, dikutip dari Israel Today.
“Pejabat kantor Netanyahu sedang membuat pengaturan akhir untuk kunjungan tersebut,” tulis laporan itu.
Menurut media Israel itu, kunjungan tersebut menanggapi pembicaraan antara Ketua Komite Luar Negeri dan Pertahanan Knesset Zvi Hauser dan Ali Rashid Al Nuaimi, Ketua Pertahanan, Dalam Negeri dan Komite Urusan Luar Negeri di Parlemen UEA.
Zvi Hauser mengaku pihaknya optimis setelah pertemuan resmi pertama antara perwakilan dari dua anggota parlemen, menggambarkannya sebagai dialog yang historis dan bermanfaat.
Netanyahu mengatakan Selasa (24/11) pagi bahwa pihaknya akan segera mengunjungi Bahrain, sebagai tanggapan atas undangan resmi.
Pengumuman kunjungan itu disampaikan setelah media Israel mengatakan pada Senin bahwa Netanyahu melakukan perjalanan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Arab Saudi untuk bertemu Putra Mahkota Kerajaan Mohammed bin Salman. Namun, Arab Saudi membantah laporan tersebut.
Penolakan Rakyat Arab
Pada September, UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel yang diprakarsai AS di Washington.
UEA dan Bahrain mengabaikan penolakan rakyat Arab yang menganggap langkah itu sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina.
Kepemimpinan Palestina bersikeras bahwa kesepakatan apa pun dengan Israel harus didasarkan pada Prakarsa Perdamaian Arab 2002 dengan prinsip “tanah untuk perdamaian” dan bukan “perdamaian untuk perdamaian” seperti yang diklaim Israel.
Kedubes Israel di Manama
Al-Zayani mengumumkan bahwa Bahrain telah menyetujui permintaan Israel membangun kedutaan besar di Manama. Bahrain pun sudah meminta otorisasi Israel untuk melakukan hal serupa.
“Ini adalah proses yang saya harap sekarang bisa berjalan relatif cepat,” ujarnya.
Gabi Ashkenazi mengungkapkan Israel telah menyetujui permintaan Bahrain membuka kedutaan besar di negaranya.
“Saya berharap akhir tahun ini kami bisa mengadakan upacara untuk menandai pembukaan mereka (kedutaan besar),” ujarnya.
Gabi Azhkenazi mengatakan bahwa dia berencana mengunjungi Manama pada bulan Desember untuk membuka misi secara pribadi.[IZ]