ISLAMTODAY ID — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan turut menyinggung sentiment anti-muslim yang sedang berkembang di sejumlah negara Eropa saat menghadiri sesi pembukaan Standing Committee for Economic and Commercial Cooperation of the Organization of the Islamic Cooperation (COMCEC), melalui siaran langsung di Ankara, Turki (25/11).
Erdogan mengatakan bahwa di beberapa negara Eropa “wabah” telah menjadi “kebijakan yang secara pribadi dilindungi oleh kepala negara.”
Dalam beberapa hari terakhir, Erdogan mengkritik keras Langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk kebijakan anti-Muslimnya.
Muslim menjadi sasaran kampanye kebencian yang sama yang dihadapi Yahudi di Eropa sebelum Perang Dunia II, jelas Erdogan.
“Memerangi prasangka anti-Islam dan xenofobia adalah persyaratan tanggung jawab kami terhadap saudara dan saudari yang tinggal di tanah itu,” tegas Erdogan, dilansir dari TRT World.
Ia menambahkan bahwa negara-negara Islam harus melawan “rasisme budaya yang mengelilingi Barat seperti wabah” dalam hukum dan demokrasi dengan menggunakan platform internasional.
Bulan lalu, Macron menuduh ide “separatisme” Muslim Prancis dan menggambarkan Islam sebagai “agama dalam krisis.”
Pernyataan Macron dan pembelaannya terhadap penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad telah memicu boikot produk Prancis di beberapa negara, termasuk Qatar, Kuwait, Aljazair, Sudan, Palestina, dan Maroko.[IZ]