ISLAMTODAY ID — Partai terbesar di Pakistan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Imran Khan menegaskan bahwa negaranya tidak akan pernah mengakui Israel.
“Pakistan tidak akan mengakui Israel sampai kita mendapatkan penyelesaian yang adil sesuai dengan keinginan rakyat Palestina dan resolusi PBB,” demikian pernyataan Partai Tehreek-e-Insaf (PTI).
Pernyataan Partai Tehreek-e-Insaf disampaikan di tengah spekulasi bahwa sekutu lama Pakistan, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menekan Islamabad untuk segera mengakui Israel.
“Pada Hari Solidaritas Internasional dengan rakyat #Palestina, Pakistan menegaskan kembali dukungannya yang teguh pada hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” demikian pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Zahid Hafeez Chaudhri.
Kemlu Pakistan menambahkan bahwa untuk perdamaian yang adil dan abadi, sangat penting untuk memiliki solusi dua negara berdasarkan resolusi PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang relevan.
Sebagaimana diketahui, tanggal 29 November diperingati sebagai Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina sejak 1978.
Klarifikasi Kemlu Pakistan
Pemerintah Pakistan membantah pandangan spekulasi bahwa Islamabad memberikan pengakuan pada Israel.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Pakistan menegaskan bahwa Perdana Menteri Imran Khan telah berkali-kali menyatakan posisi Islamabad dalam masalah ini secara “jelas” dan “tegas”.
“Perdana Menteri telah menegaskan bahwa selain penyelesaian yang adil atas masalah Palestina, yang memuaskan rakyat Palestina, maka Pakistan tidak dapat mengakui Israel,” jelas Kemlu Pakistan.
Klarifikasi tersebut muncul menyusul laporan tentang dugaan tekanan dari Amerika Serikat dan Arab Saudi terhadap Pakistan untuk mengakui Israel.
“Pakistan dengan teguh mendukung hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri. Untuk perdamaian yang adil dan abadi, sangat penting untuk memiliki solusi dua negara sesuai dengan resolusi PBB dan OKI yang relevan,” tulis pernyataan Islamabad tersebut, dikutip dari Anadolu.
Awal bulan ini, PM Imran Khan mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa dia telah mendapat tekanan dari beberapa negara “sahabat” untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Meskipun, Imran Khan tidak menyebutkan negara mana saja, banyak yang meyakini bahwa Khan sedang berbicara tentang peran Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).
UEA dan Bahrain baru-baru ini menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Tel Aviv. Bahkan sepakat segera membuka kedubes.
Diketahui, Arab Saudi juga sedang mempertimbangkan opsi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.[IZ]