ISLAMTODAY ID — Organisasi perlawanan Palestina di Gaza mendesak otoritas Palestina agar membatalkan keputusan melanjutkan pembicaraan dengan Israel, sementara sebagai gantinya harus menyelesaikan proses rekonsiliasi internal Palestina, Selasa (1/12)
“Kembali menjalin hubungan [dengan Israel] menghalangi jalan rekonsiliasi nasional tetapi tidak gagal sepenuhnya,” ungkap Khalil al-Hayya, anggota Biro Politik Hamas, dalam pertemuan dengan sejumlah kelompok Palestina di Gaza.
“Keputusan strategis gerakan [Hamas] menegaskan perlunya mencapai persatuan nasional berdasarkan kemitraan dan kerja bersama nasional Palestina,” jelas Khalil al-Hayya, dilansir dari Anadolu.
Otoritas Palestina pada 17 November mengumumkan dimulainya kembali keamanan dan koordinasi sipil dengan Israel setelah ditangguhkan selama berbulan-bulan.
Pemimpin politik organisasi Jihad Islam, Khaled al-Batsh, bergabung dengan Hamas dan mendorong Otoritas Palestina untuk membatalkan keputusannya kembali berkoordinasi dengan Israel.
Khaled Al-Batsh memperingatkan Otoritas Palestina bahwa Israel kembali mengancam Gaza dengan tindakan hukuman.
Perwakilan dari Hamas dan Fatah pada 16-17 November lalu mengadakan pembicaraan di Kairo dengan harapan mencapai persatuan Palestina. Akan tetapi, tidak ada hasil yang positif dari pertemuan tersebut.
Pada September lalu, Hamas dan rivalnya Fatah juga mengadakan pembicaraan di Turki dan mereka sepakat untuk mengadakan pemilihan legislatif dan presiden.[IZ]