ISLAMTODAY ID — 2 bulan berselang pendiri Alibaba, Jack Ma, tidak nampak terlihat di publik. Jack Ma dilaporkan terakhir kali muncul pada akhir Oktober lalu.
Cuitan terakhirnya di Twitter pun diunggah pada bulan yang sama. Padahal, ia dikenal sebagai sosok yang rutin membagikan sejumlah cuitan dalam satu hari.
Kabar hilangnya Jack Ma menjadi makin mencolok setelah dirinya tak menghadiri final acara Africa’s Business Heroes, sebuah reality show bikinannya sendiri.
Posisinya sebagai juri digantikan oleh seorang eksekutif Alibaba.
Dalam sebuah keterangan, pihak Alibaba mengatakan bahwa Jack Ma terpaksa diganti karena masalah waktu.
“Karena jadwalnya berbenturan, Bapak Ma tidak lagi menjadi juri dalam final Africa’s Business Heroes,” ujar pihak Alibaba.
Absennya Jack Ma di acara tersebut tetap menimbulkan keheranan. Apalagi namanya ikut dihapus dari website acara, dan tidak diikutsertakan dalam sebuah video promosional.
Kabar menghilangnya Jack Ma ikut membuat heboh jagad media sosial. Pada Senin (4/1/2021) siang, nama Jack Ma menduduki peringkat kedelapan pada trending topic di Twitter.
Tercatat ada lebih dari 26.000 twit yang menyebut namanya. Ia diduga hilang setelah mengkritik pemerintah China.
Jack Ma mendadak ” hilang” setelah melontarkan kritik pedas terhadap regulator finansial dan perbankan China dalam sebuah pidato di Shanghai, 24 Oktober lalu.
Ma menuding bahwa bank-bank di China beroperasi dengan mentalitas “rumah gadai” menyangkut jaminan untuk kredit, sementara regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pernyataan Jack Ma agaknya membuat panas telinga pemerintah China yang kemudian memperketat regulasi bisnis fintech sehingga perusahaan Ant Group dari Alibaba gagal melantai di bursa saham.
Jack Ma merupakan tokoh terkenal di ranah domestik China dan dunia internasional.
Pria berusia 56 tahun ini adalah salah satu orang terkaya China dengan nilai harta setidaknya 62 miliar dollar AS (sekitar Rp 861 triliun). Nasib Ma masih belum diketahui pasti. Yang jelas, hilangnya miliarder bukan perkara yang benar-benar baru di China.
Sejumlah orang kaya di negara tersebut, misalnya, sempat raib pada 2016 hingga 2017 saat pemerintah menggalakkan pemberantasan korupsi.
Menurut laporan CNBC, beberapa miliarder yang hilang ketika itu kemudian muncul lagi, tapi sebagian lainnya tidak pernah kembali.[IZ]