(IslamToday ID) – Angkatan Laut China bakal menggelar latihan perang di Laut China Selatan (LCS) setelah armada kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) memasuki wilayah perairan yang disengketakan itu.
Badan Keselamatan Pelayaran telah menerbitkan surat pengumuman pada hari Selasa (26/1/2021) yang meminta seluruh kapal sipil menghindari perairan Teluk Tonkin di sebelah barat semenanjung Leizhou, barat daya China.
Latihan perang itu rencananya akan digelar mulai Rabu (27/1/2021) sampai Sabtu (30/1/2021) pekan ini. Akan tetapi, tidak ada keterangan rinci jenis latihan apa dan berapa banyak armada kapal perang yang dilibatkan dalam kegiatan itu.
Latihan perang dinilai menjadi wujud pertikaian terpendam antara China dan AS. Sebab pada akhir pekan lalu, armada ke-9 Angkatan Laut AS yang dipimpin kapal induk USS Theodore Roosevelt memasuki wilayah perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa.
Komando Indo-Pasifik Angkatan Laut AS menuturkan, selain kapal induk, armada kapal perang itu juga terdiri dari kapal penjelajah rudal kelas Ticonderoga, USS Bunker Hill, kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke, USS Russell, dan USS John Finn.
Pemerintah China langsung bereaksi atas kehadiran armada kapal induk AS di Laut China Selatan itu. “Ini (kemunculan kapan induk AS) tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata juru bicara Kemenlu China, Zhao Lijian seperti dikutip dari Reuters.
“AS sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan untuk memamerkan kekuatan,” lanjut Zhao.
China berulang kali mengeluhkan keberadaan kapal Angkatan Laut AS yang mendekati pulau-pulau yang diduduki China di Laut China Selatan.
Taiwan dan sejumlah negara di Asia Tenggara yakni Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam bersengketa dengan China di Laut China Selatan.
Kepentingan utama AS di Laut China Selatan adalah untuk melindungi Taiwan yang merupakan salah satu sekutu mereka. Di sisi lain, China mengklaim Taiwan adalah bagian dari negara mereka.
Presiden China, Xi Jinping pernah berjanji akan menguasai Taiwan meski harus menggunakan kekerasan. Selama ini jet-jet tempur Angkatan Udara dan Angkatan Laut China juga kerap menerobos wilayah identifikasi pertahanan udara Taiwan.
Sejumlah kapal perang China juga nekat melintas di perairan Selat Taiwan, yang dinilai sebagai tindakan provokatif.
Angkatan Laut China saat ini mempunyai dua kapal induk, yakni Liaoning dan Shandong. Mereka juga mempunyai pangkalan militer di dekat kepulauan Spratly, Laut China Selatan, yang dibangun dengan cara reklamasi. [wip]