ISLAMTODAY ID — Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan nasionalisme vaksin dan mental “my country first” yang dilakukan sejumlah negara terus meningkat.
Retno mengutip pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres, bahwa vaksinasi saat ini belum merata dan tidak adil.
Ia menegaskan bahwa, beberapa negara maju bahkan memesan vaksin “over-order” sebanyak lima kali lipat dari populasinya.
Selain itu, sejumlah negara memberlakukan pembatasan ekspor vaksin, tandasnya.
Padahal, Retno mengatakan, ada 130 negara yang bahkan belum melakukan vaksinasi dan baru enam negara Afrika yang baru memulai program vaksinasi.
Dengan situasi ini, Retno mendesak kerja sama dan kolaborasi internasional mengatasi tantangan tersebut.
“Indonesia telah secara konsisten menyuarakan seruan ini sejak awal pandemi,” jelas Retno Marsudi saat menyampaikan pidato dalam acara International Conference on Tackling the Covid-19 Pandemic pada Rabu (24/2).
Menlu RI ini menegaskan Indonesia telah menyuarakan pentingnya multilateralisme agar mengamankan akses vaksin seadil-adilnya untuk semua negara.
“Tidak hanya untuk negara berkembang dan kurang berkembang tetapi juga penting untuk negara maju,” jelasnya.
“Ini adalah tanggung jawab kolektif semua negara untuk mempromosikan solidaritas dan komitmen politik yang lebih besar untuk tujuan ini,” pungkasnya.[AA]