(IslamToday ID) – Kebakaran melanda fasilitas penampungan imigran di Yaman pada Ahad (7/3/2021) waktu setempat.
“Delapan orang dipastikan tewas, total korban tewas dilaporkan bisa jauh lebih banyak,” kata Direktur Regional Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Carmela Godeau.
Menurut IOM, dari 170 orang terluka, lebih dari 90 di antaranya berada dalam kondisi serius. IOM menyediakan perawatan kesehatan bagi para korban luka.
Badan migrasi PBB itu juga mendistribusikan makanan kepada mereka yang terdampak.
Godeau mengatakan belum jelas bagaimana kebakaran di pusat penampungan imigran di Ibukota Sanaa itu terjadi. “Ini hanyalah salah satu dari banyak bahaya yang dihadapi para imigran selama enam tahun terakhir krisis di Yaman,” katanya dikutip dari AFP, Senin (8/3/2021).
Juga tidak diketahui ada berapa banyak imigran yang berada di fasilitas itu.
Dilansir dari Reuters, organisasi tersebut memperkirakan ribuan imigran terdampar di Yaman setelah pembatasan pergerakan diberlakukan karena pandemi virus corona di wilayah Teluk dan Tanduk Afrika.
Di samping pengungsi, sekitar 100.000 imigran tiba di Yaman setiap tahun melalui laut dari kawasan Tanduk Afrika dengan harapan dapat melakukan perjalanan ke utara menuju Arab Saudi yang kaya dan sekitarnya.
Kondisi Yaman semakin memprihatinkan sejak perang saudara antara pemberontak Houthi dan pemerintah yang meletup pada 2015. Akibat peperangan itu, Yaman dilanda kelaparan dan wabah kolera pada 2016 sampai 2020.
Konflik itu telah merenggut puluhan ribu nyawa dan membuat jutaan orang mengungsi. PBB menyebut krisis kemanusiaan di Yaman sebagai yang terburuk di dunia. [wip]