ISLAMTODAY ID — Perjuangan Azerbaijan juga perjuangan Turki, demikian pernyataan Ketua Komite Urusan Luar Negeri di Parlemen Turki Akif Cagatay Kilic pada Rabu (10/3).
“Tidak ada perbedaan” antara Turki dan Azerbaijan, jelas Kilic, saat melakukan kunjungan resmi ke ibu kota Baku bersama dengan delegasi anggota Parlemen Turki.
“Kami menunjukkan kepada seluruh dunia dalam perang 44 hari [di Karabakh] bahwa mereka yang ingin berperang dengan kami harus bersiap untuk melawan dua negara sekaligus,” ujar Cagatay Kilic, yang telah mengunjungi makam mendiang Presiden Azerbaijan Haidar Aliyev, serta Pemakaman Martir Turki di Baku.
Cagatay Kilic juga mengunjungi Gang Syuhada untuk memberikan penghormatan kepada mereka yang gugur dalam pembantaian lebih dari 130 orang oleh tentara Soviet di Baku dan sekitarnya pada 20 Januari 1990, pada malam perjuangan kemerdekaan negara itu.
Azerbaijan membebaskan beberapa kota strategis dan hampir 300 permukiman dan desanya dari pendudukan Armenia selama enam minggu perang Karabakh baru-baru ini, yang juga dikenal sebagai perang Patriotik, yang meletus pada 27 September dan berakhir pada 10 November dengan kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Rusia.
Sebelum konflik, sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan Armenia secara ilegal selama hampir tiga dekade.
Pada Selasa (9/3), Kilic dan delegasinya diterima oleh Presiden Ilham Aliyev dan kemudian oleh Ketua Parlemen Sahibe Gafarova.
Sumber: Anadolu