(IslamToday ID) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi bertemu dengan Menlu China Wang Yi di Fujian, China. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah perkembangan situasi di Myanmar.
Retno mengatakan dalam pertemuan itu diketahui bahwa China memiliki kekhawatiran yang sama dengan Indonesia mengenai Myanmar, termasuk di dalamnya mengenai penggunaan kekuatan berlebih oleh junta militer terhadap demonstran.
“Kami memiliki kekhawatiran yang sama mencermati perkembangan situasi dan tidak ingin melihat rakyat Myanmar semakin menderita,” katanya saat menggelar konferensi pers virtual, Jumat (2/4/2021).
“Kami juga memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya segera diakhiri penggunaan kekuatan dan kekerasan, serta pentingnya segera dilakukan dialog di antara mereka,” sambungnya.
China, papar Retno, memberikan dukungan terhadap upaya dan tawaran ASEAN untuk membantu Myanmar, termasuk memberikan dukungan terhadap inisiatif Presiden Indonesia, Jokowi untuk diadakannya KTT ASEAN.
Selain Myanmar, Retno menuturkan, ia dan Wang Yi juga membahas mengenai kerja sama Indo-Pasifik. Di mana, Retno mengatakan isu ini sudah menjadi langganan dalam pembicaraan antara dirinya dan Wang Yi.
“Saya kembali tekankan prinsip-prinsip dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Dua di antara beberapa prinsip yang menjadi karakter dari outlook adalah inklusivitas, yang berarti ASEAN terbuka dengan semua mitra untuk mengimplementasikan kerja sama dalam konteks outlook dan terus memajukan kerja sama karena kita yakin bahwa konfrontasi tidak akan membawa manfaat bagi siapapun,” jelasnya.
Ia menuturkan, pemajuan kerja sama secara inklusif ini secara konsisten terus disampaikan kepada semua mitra Indonesia termasuk pada saat melakukan kunjungan ke Jepang dan sekarang China.
“Dengan kerja sama yang baik maka kita akan dapat menciptakan kawasan Indo-Pacific yang stabil, damai, dan sejahtera. Kerja sama semakin penting untuk dimajukan di tengah situasi dunia yang penuh tantangan ini,” ujarnya.
“Indonesia akan terus konsisten untuk memegang prinsip-prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Dengan memegang prinsip-prinsip ini, maka sentralitas ASEAN akan dapat terjaga dan implementasi kerja sama penting untuk diarahkan pada kerja sama ekonomi yang sifatnya konkret dan saling menguntungkan,” tambahnya. [wip]