(IslamToday ID) – Amerika Serikat (AS) memperingatkan China untuk tidak coba-coba mengubah status quo di sekitar Taiwan atau itu akan menjadi kesalahan serius bagi Negeri Tirai Bambu. AS menganggap sikap China semakin agresif terhadap Taiwan.
“Apa yang telah kami lihat, dan apa yang menjadi perhatian nyata kami, adalah tindakan yang semakin agresif oleh pemerintah China yang diarahkan ke Taiwan, meningkatkan ketegangan di Selat (Taiwan),” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dalam wawancara bersama ‘Meet the Press‘ NBC pada hari Ahad (11/4/2021).
Ia mengatakan AS memiliki komitmen jangka panjang kepada Taiwan untuk memastikan bahwa Taipei memiliki kemampuan mempertahankan dirinya sendiri. “Kita juga mempertahankan perdamaian dan keamanan di barat Pasifik.”
Blinken tidak menanggapi ketika ditanya apakah Washington akan merespons secara militer setiap tindakan China yang menargetkan sekutunya itu.
“Yang bisa saya katakan kepada Anda adalah akan menjadi kesalahan serius bagi siapapun yang mencoba mengubah status quo yang ada dengan paksa,” ujar Blinken seperti dikutip dari AFP.
AS terus menyatakan keprihatinannya terhadap sikap China yang semakin agresif terhadap Taiwan belakangan ini.
Pada pekan lalu, China “mengepung” Taiwan dengan menggelar sejumlah latihan angkatan udara dan laut secara serentak di bagian barat dan timur pulau tersebut.
Militer China menyatakan armada kapal induk Liaoning dan beberapa kapal perang lainnya tengah melakukan latihan di sekeliling Taiwan.
Selama latihan, setidaknya 10 pesawat tempur China, termasuk empat jet Shenyang J-16 bomber dan empat J-10, pesawat perang anti-kapal selam Y-8, dan pesawat peringatan dini KJ-500 memasuki zona pertahanan Taiwan.
Menurut pemimpin redaksi majalah China, Shipborne Weapons, Shi Hong, manuver China itu menunjukkan superioritas militer yang lebih unggul dari Taiwan.
Taiwan bahkan menyiagakan sistem pertahanan rudal setelah 30 jet tempur China memasuki wilayah mereka dalam beberapa hari terakhir.
10 Pesawat militer China dilaporkan memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada hari Senin (29/3/2021). Sementara, 20 jet tempur China memasuki wilayah Taiwan pada hari Jumat.
Relasi China dan Taiwan juga terus memburuk setelah Taipei dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-Wen. Ia merupakan Presiden Taiwan yang pro-demokrasi. Sejak memimpin pada 2016, Tsai terus berupaya mencari pengakuan internasional bagi Taiwan, termasuk dengan mendekatkan diri ke AS. [wip]