ISLAMTODAY — Juru bicara Brigade Al-Quds, pasukan militer Jihad Islam, menekankan tak akan hentikan pertempuran selama agresi militer Israel terus berlanjut di Yerusalem, Gaza, Tepi Barat, yang diduduki.
“Kami dihadapkan pada keberanian tak tertandingi yang dilakukan oleh mujahidin kami di lapangan dan mereka adalah orang-orang yang dibesarkan dalam konteks gerakan mujahidin kami dan di tangan para syuhada, pemimpin besar Bahaa Abu al-Atta, kami hanya bisa mengkonfirmasi bahwa kami berada di perjanjian dan janji untuk menang atau mati syahid” kata Abu Hamza dalam cuitanya Selasa (11/5) sore.
“Tanggapan kami terhadap penargetan warga sipil yang aman dan pembunuhan mujahidin kami dan pejuang perlawanan akan menjadi tanggapan yang keras dan musuh harus menunggu kami sepanjang waktu,” tegasnya.
Sheikh Jarrah dan Al-Aqsa
Seluruh dunia memiliki reaksi yang bervariasi seperti cemas, marah maupun diam terkait konflik penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah.
Ratusan warga Palestina dilaporkan terluka dalam serangan brutal Israel di Masjid Al-Aqsa pada Senin (10/5) pagi, seperti dilansir dari MEE, Senin (10/5).
Sementara itu, sayap kanan Israel bersiap berbaris melalui Kota Tua Yerusalem sore itu untuk menandai Hari Yerusalem, merayakan pendudukan Israel di Yerusalem Timur sejak tahun 1967.
Adegan tersebut terjadi dengan latar belakang perjuangan hukum warga Sheikh Jarrah untuk tetap tinggal di rumah mereka.
Keputusan pengadilan yang lebih rendah Israel awal tahun ini mendukung klaim puluhan tahun pemukim ilegal Israel atas plot tersebut, meskipun pemukiman dan pemindahan paksa warga sipil melanggar hukum internasional.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, setidaknya 305 orang terluka pada Senin ketika pasukan Israel menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan granat kejut ke arah warga Palestina yang sedang berjaga untuk mencegah kemungkinan penggerebekan oleh ekstremis Yahudi.
Ketegangan memuncak di daerah Sheikh Jarrah sejak pekan lalu ketika pemukim Israel menyerbu daerah itu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina.
Warga Palestina yang melakukan aksi solidaritas dengan warga di Sheikh Jarrah menjadi sasaran pasukan Israel.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 – sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sumber: Shehab News, MEE