ISLAMTODAY — Pemerintah Turki menyatakan kecaman kerasnya atas pernyataan Amerika Serikat (AS) yang menyebut serangan Israel ke Gaza adalah bentuk pembelaan diri.
Turki menegaskan, sejak kapan membantai warga sipil tidak bersalah adalah bentuk pembelaan diri.
“Membantai warga sipil. Memaksa warga Palestina meninggalkan rumah mereka dan menduduki tanah mereka. Menyerang masjid. Membunuh anak-anak yang tidak bersalah. Sejak kapan semua kekejaman itu dianggap sebagai pembelaan diri?” tegas Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki, Fahrettin Altun.
“Apakah AS tidak bereaksi terhadap pembantaian dan aksi teroris ini?” tanya Fahrettin Altun melalui akun Twitternya, dilansir dari Anadolu Agency pada Kamis (13/5/2021).
Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pekan lalu, ketika pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina, yang kemudian ditunda.
Warga Palestina menunjukan solidaritas dengan penduduk Sheikh Jarrah dengan melakukan aksi demonstrasi, yang mendapat respon keras pasukan Israel.
Hamas kemudian merespon dengan melancarkan serangan rudal terhadap Israel. Tel Aviv kemudian membalas, dengan melancarkan serangan membabi buta terhadap Gaza yang menyebabkan puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.[AA]