ISLAMTODAY ID—Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut pembunuhan empat anggota keluarga Muslim, yang ditabrak oleh seorang pria yang mengendarai truk pick-up, sebagai “serangan teroris” yang katanya dilakukan dengan niat “Islamofobia”.
Dalam pernyataannya kepada anggota parlemen pada awal sesi House of Commons hari Selasa (8/6), Trudeau mengecam “tindakan kekerasan yang brutal, pengecut, dan kurang ajar”.
“Akhir-akhir ini, banyak orang Kanada yang menikmati jalan-jalan sore untuk mencari sedikit udara segar setelah seharian di rumah selama pandemi ini. Pada hari Ahad (6/6), di London, Ontario, itulah yang dilakukan seorang nenek, dua orang tua, dan dua anak … Tapi tidak seperti malam lainnya, keluarga ini tidak pernah pulang,” ujar Trudeau, seperti dilansir dari MEE, Selasa (8/6).
“Nyawa mereka diambil dalam tindakan kekerasan yang brutal, pengecut, dan kurang ajar. Pembunuhan ini bukan kecelakaan. Ini adalah serangan teroris, dimotivasi oleh kebencian, di jantung salah satu komunitas kami,” lanjutnya.
Pada hari Minggu (6/6), Nathaniel Veltman yang berusia 20 tahun dengan sengaja menabrakkan truk pick-upnya ke sebuah keluarga Muslim di London, Ontario, saat mereka sedang menunggu untuk menyeberang jalan.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh keluarga mengidentifikasi para korban sebagai Salman Afzaal, 46, istrinya Madiha, 44, dan putri mereka yang berusia 15 tahun Yumna.
Ibu Salman yang berusia 77 tahun juga terbunuh, tetapi namanya belum dirilis.
Kepala polisi London Steve Williams mengatakan kepada wartawan bahwa keluarga itu secara khusus menjadi sasaran “karena keyakinan Islam mereka”.
Perlawanan Islamofobia
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (7/6), keluarga korban meminta warga Kanada untuk melawan kebencian dan Islamofobia.
“Pemuda yang melakukan aksi teror ini dipengaruhi oleh kelompok yang diasosiasikan, dan masyarakat lainnya harus mengambil sikap tegas terhadap ini,” bunyi pernyataan itu.
“Kita perlu melawan kebencian dan Islamofobia dan meningkatkan kesadaran di komunitas kita dan di semua spektrum politik,” tambahnya.
Asosiasi Muslim Kanada telah meminta pihak berwenang untuk “menuntut serangan mengerikan ini sebagai tindakan kebencian dan terorisme”.
Veltman, yang mengenakan rompi “seperti pelindung tubuh”, ditangkap di sebuah mal tujuh kilometer dari persimpangan tempat serangan itu terjadi.
Komunitas Muslim di Kanada masih belum pulih dari penembakan massal Januari 2017 di sebuah masjid di Kota Quebec yang menewaskan enam pria Muslim dan melukai beberapa lainnya.
Anggota parlemen di House of Commons juga mengutuk serangan itu sebagai tindakan “Islamofobia”.
“Kenyataannya adalah Kanada kami adalah tempat rasisme, kekerasan, genosida penduduk asli, dan kabupaten kami, tempat di mana Muslim tidak aman, mereka tidak,” ujar Jagmeet Singh, pemimpin Partai Demokrat Baru.
(Resa/MEE)