ISLAMTODAY ID- NATO akan memperbarui konsep strategisnya setelah pertemuan Senin (14/6).
Menurut Penasihat Keamanan Nasional Gedung putih Jake Sullivan bahwa dalam pertmuan tersebut NATO dapat mengubah referensi ke Rusia sebagai “mitra konstruktif,”
Setelah KTT G7 akhir pekan ini di wilayah barat daya Inggris Cornwall, Presiden AS Joe Biden menuju Brussel di mana KTT NATO akan diadakan pada hari Senin (14/6).
“Apa yang akan kita lihat dari ini adalah komitmen para pemimpin untuk proses Konsep Strategis baru yang akan menghasilkan rilis Konsep Strategis baru pada KTT NATO tahun depan, pada tahun 2022. Konsep Strategis terakhir dilakukan pada tahun 2010, dan, antara lain, menyebut Rusia sebagai ‘mitra konstruktif’, dan benar-benar tidak berbicara tentang China sama sekali. Jadi, inilah saatnya memperbarui Konsep Strategis untuk NATO. Dan dia [Biden] akan berkonsultasi dengan Sekutu dan mitra di KTT tentang ini,” ungkap Sullivan kepada wartawan Air Force One pada hari Ahad (13/6), seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (14/6).
Sebelumnya pada hari Ahad (13/6), Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa NATO akan mengubah kebijakan strategisnya mengenai Rusia dan Chiana
Lebih lanjut NATO akan merilis Konsep Strategis baru yang menangani ancaman terhadap keamanan kolektif, serta ancaman transnasional seperti terorisme, kejahatan dunia maya, dan perubahan iklim.
Pertemuan NATO hari Senin(14/6) di Brussels setelah pertemuan di KTT G7 akhir pekan ini di Inggris, yang melihat para pemimpin Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Kanada membahas isu-isu seperti pemulihan global dari Pandemi COVID-19 dan penanggulangan perubahan iklim.
Apa yang disebut konsep strategis Organisasi Pakta Atlantik Utara 2030 yang diluncurkan oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Desember 2019 akan menjadi pusat diskusi hari Senin (14/6).
(Resa/Sputniknews/Air Force One)