ISLAMTODAY ID-Tingkat kelaparan dan kekurangan gizi dunia memburuk secara dramatis tahun lalu, terutama karena pandemi virus corona, menurut laporan multi-lembaga PBB yang dirilis pada hari Senin (12/7)
Badan-badan PBB, termasuk Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merilis laporan komprehensif pertama tentang kerawanan pangan dan gizi sejak awal pandemi, seperti dilansir dari AA, Selasa (13/7).
Laporan tersebut mengatakan bahwa tingkat kelaparan dan kekurangan gizi di dunia meningkat dari 8,4% pada tahun 2019 menjadi 10% pada tahun 2020 dan COVID-19 memiliki andil yang signifikan dalam peningkatan ini.
Jumlah orang yang kelaparan dan kekurangan gizi naik menjadi hampir 768 juta tahun lalu dengan peningkatan sekitar 118 juta.
Sejak Desember 2019, pandemi telah merenggut lebih dari 4,03 juta jiwa di 192 negara dan wilayah, dengan lebih dari 187,05 juta kasus dilaporkan di seluruh dunia, menurut Universitas Johns Hopkins AS.
“Sayangnya, pandemi terus mengekspos kelemahan dalam sistem pangan kita, yang mengancam kehidupan dan mata pencaharian. Tidak ada wilayah di dunia yang selamat,” ujar badan-badan PBB dalam sebuah pernyataan bersama, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (13/7).
Sementara itu, Laporan Edisi 2021 dengan judul “The State of Food Security and Nutrition in the World” memperkirakan bahwa tren saat ini yang bertujuan pembangunan berkelanjutan PBB dengan nol kelaparan pada tahun 2030 akan meleset dengan selisih hampir 660 juta orang.
Angka itu 30 juta lebih tinggi daripada skenario di mana pandemi tidak terjadi.
“Ketakutan terburuk kami menjadi kenyataan. Membalikkan tingkat kelaparan kronis yang begitu tinggi akan memakan waktu bertahun-tahun jika tidak puluhan tahun,”ungkap kepala ekonom WFP Arif Husain.
(Resa/TRTWorld/AA)