ISLAMTODAY ID- Artikel dengan judul Space wars: China unleashes ‘hot core’ laser guns to make hypersonic missiles go faster ditulis oleh Jack Walters.
Para ilmuwan di sebuah institut militer di China sedang mengembangkan senjata laser yang dipasang di kendaraan hipersonik, menurut sebuah laporan di Newsweek.
Pakar ruang angkasa China di Space Engineering University mengklaim senjata laser mereka akan memotong hambatan udara dan memungkinkan rudal mereka untuk menyerang target energi lebih cepat dari sebelumnya dengan membersihkan jalur “berbentuk tetesan air mata” agar rudal dapat melewatinya.
Space Engineering University digunakan oleh People’s Liberation Army’s Strategic Support Force setelah reformasi militer Beijing yang diperkenalkan pada tahun 2015.
Dalam praktiknya, senjata laser akan membuat plasma udara, yang juga dikenal sebagai “inti panas”, di depan rudal hipersonik.
Langkah ini berarti rudal dan pesawat militer China akan melaju dengan kecepatan lima kali kecepatan suara.
Penelitian tersebut telah menyimpulkan kontrol aliran udara telah menjadi salah satu tantangan aerodinamis paling signifikan yang dihadapi perancang pesawat berkecepatan tinggi.
Hambatan udara menciptakan gelombang kejut dan meningkatkan hambatan dan pemanasan permukaan saat pesawat mendekati penghalang suara.
Makalah itu juga menambahkan bahwa plasma yang dilepaskan oleh senjata laser akan memanipulasi struktur gelombang kejut dan kemudian menyebabkan perubahan dalam distribusi kecepatan dan tekanan.
Pada gilirannya, ini akan mengurangi hambatan dan memastikan kecepatan rudal akan sangat meningkat.
Pakar Shi Jilin dan Wang Diankai dari China’s State Key Laboratory of Laser Propulsion and Application mengklaim: “Teknologi pengurangan hambatan plasma laser sangat penting untuk pengurangan hambatan pesawat hipersonik dan isolasi termal serta meningkatkan kinerja pesawat,” ungkapnya seperti dilansir dari Ekspress, Rabu (28/7).
South China Morning Post melaporkan bahwa hambatan udara dapat dikurangi hingga lebih dari 70 persen.
Shi dan Wang juga mengklaim laser dapat mendukung kendaraan China mengalami perjalanan yang lebih lama dan lebih stabil.
Namun makalah tersebut mencatat bahwa teknologi baru juga dapat membantu mengurangi potensi ledakan sonik.
Berita itu muncul ketika Beijing melanjutkan perlombaannya untuk memiliki “militer kelas dunia” pada tahun 2050.
Namun, America’s Congressional Research Service telah menerbitkan laporan mereka sendiri tentang senjata hipersonik dan mengklaim bahwa AS memiliki “fokus yang lebih tinggi” terhadapnya setelah kemajuan teknologi yang dibuat oleh Beijing dan Moskow.
Ia menambahkan AS “telah secara aktif mengejar pengembangan senjata hipersonik – senjata manuver yang terbang dengan kecepatan setidaknya 5 Mach – sebagai bagian dari program serangan globalnya sejak awal tahun 2000-an.”
Namun, America’s Congressional Research Service menyatakan: “Sebagian besar program senjata hipersonik AS, berbeda dengan yang ada di Rusia dan China, tidak dirancang untuk digunakan dengan hulu ledak nuklir.”
(Resa/Express/South China Morning Post/Newsweek)