ISLAMTODAY ID — Baru-baru ini China menjadi tuan rumah bagi delegasi beranggotakan sembilan anggota Taliban yang dipimpin oleh kepala kantor politik, Mullah Baradar Akhund, Rabu (28/7).
“Pertemuan tersebut berfokus pada masalah politik, ekonomi dan keamanan yang terkait dengan kedua negara, situasi saat ini di Afghanistan dan proses perdamaian,” pungkas juru bicara Taliban Muhammad Naeem melalui akun Twitternya.
Muhammad Naeem mengatakan kunjungan selama dua hari itu dimulai pada Selasa (27/7), termasuk pertemuan dengan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi, wakil menteri luar negeri, dan perwakilan khusus di Afghanistan.
Kunjungan ke Kota Tianjin atas undangan China itu terjadi ketika penarikan tentara NATO dari Afghanistan hampir selesai di bawah perjanjian antara Taliban dan AS yang ditandatangani di ibu kota Qatar, Doha.
“Imarah Islam (Taliban) meyakinkan China bahwa wilayah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara mana pun,” pungkas Naeem, dilansir dari Anadolu.
Jubir Taliban ini mencatat bahwa China telah berjanji untuk melanjutkan dan memperluas kerja samanya dengan rakyat Afghanistan dan tidak akan ikut campur dalam urusan Afghanistan, melainkan akan membantu memecahkan masalah dan membangun perdamaian.
“Imarah Islam berterima kasih kepada China atas kerja samanya yang berkelanjutan dengan rakyat Afghanistan, terutama kerja samanya yang berkelanjutan dalam perang melawan Covid-19,” jelas Naeem.
Awal bulan ini, Taliban mengatakan China adalah negara sahabat dan menyambut baik investasi dari Beijing dalam rekonstruksi Afghanistan yang dilanda perang.
“Kami menyambut mereka (China). Jika mereka memiliki investasi tentu saja kami menjamin keselamatan mereka. Keamanan mereka sangat penting bagi kami,” tandas juru bicara Taliban Suhail Shaheen.[AA]