ISLAMTODAY ID-Insiden penyerangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Untuk diketahui, kapal-kapal Israel lainnya menjadi sasaran dalam beberapa bulan terakhir di tengah perang bayangan antara kedua negara.
Insiden itu merupakan sebuah kapal tanker minyak yang terkait dengan seorang miliarder Israel diserang di lepas pantai Oman di Laut Arab.
Pihak berwenang mengatakan pada hari Jumat (30/7) bahwa serangan itu menewaskan dua anggota awak, satu Rumania dan satu warga negara Inggris.
Serangan pada Kamis (29/7) malam menargetkan kapal tanker minyak berbendera Liberia, Mercer Street, di timur laut pulau Masirah, Oman. Lokasinya lebih dari 300 km (185 mil) tenggara ibukota Oman, Muscat.
Sementara itu, para pejabat Israel tidak segera mengakui insiden itu, meskipun penyerangan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara mereka dan Iran karena negosiasi tetap terhenti mengenai kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.
Kapal-kapal Israel lainnya telah menjadi sasaran dalam beberapa bulan terakhir juga di tengah perang bayangan antara kedua negara, dengan pejabat Israel menyalahkan Iran atas serangan tersebut.
Perusahaan Zodiak Israel
Zodiac Maritime yang berbasis di London, bagian dari Miliarder Israel Eyal Ofer’s Zodiac Group, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kapal itu adalah kapal tanker minyak berbendera Liberia Mercer Street dan milik Jepang.
Kementerian Pertahanan Inggris sebelumnya salah mengidentifikasi pemilik kapal.
Lebih lanjut, perusahaan tersebut menggambarkan serangan itu sebagai “pembajakan,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Kemudian dikatakan serangan itu menewaskan dua anggota awak, satu dari Inggris dan satu lagi dari Rumania. Dikatakan perusahaan itu “tidak menyadari bahaya bagi personel lain.”
“Pada saat kejadian, kapal itu berada di Samudra Hindia bagian utara, melakukan perjalanan dari Dar es Salaam ke Fujairah tanpa kargo di dalamnya,” ujar pernyataan dari Zodiac Maritime, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (30/7).
Untuk diketahui, inisiden ini adalah kedua kalinya pada bulan ini bahwa sebuah kapal yang terkait dengan Ofer menjadi sasaran.
Pada awal Juli, kapal kontainer berbendera Liberia CSAV Tyndall, yang pernah dikaitkan dengan Zodiac Maritime, mengalami ledakan yang tidak dapat dijelaskan saat berada di Samudra Hindia bagian utara, menurut Administrasi Maritim AS.
Serangan Bajak Laut
Data pelacakan satelit dari MarineTraffic.com menunjukkan kapal itu berada di dekat tempat para pejabat Inggris mengatakan serangan itu terjadi.
Namun, sinyal terakhir yang dikirimkan kapal datang pada Jumat (30/7) dini hari.
Sebuah pernyataan awal singkat dari Operasi Perdagangan Maritim militer Inggris mengatakan penyelidikan sedang dilakukan atas insiden tersebut, yang digambarkan terjadi pada Kamis (29/7) malam.
Pernyataan itu tidak merinci, selain mengatakan bahwa serangan itu diduga tidak melibatkan pembajakan.
Sebelumnya pada hari Kamis (29/7), kelompok militer Inggris mengatakan sedang menyelidiki insiden lain yang tidak dapat dijelaskan di daerah yang sama.
Disisi lain, Oman tidak mengakui serangan dan pejabat di sana tidak menanggapi permintaan komentar
Armada ke-5 Angkatan Laut AS, yang berpatroli di Timur Tengah, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Lebih lanjut, insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan atas kesepakatan nuklir Iran yang compang-camping dan negosiasi untuk memulihkan kesepakatan itu terhenti di Wina.
Sejak Presiden Donald Trump secara sepihak menarik Amerika dari perjanjian itu pada tahun 2018, telah terjadi serangkaian serangan kapal di kawasan yang diduga dilakukan oleh Teheran.
Media Iran mengutip laporan asing tentang serangan itu, tetapi tidak merinci.
Serangan itu terjadi pada malam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, berbicara dari Kuwait, memperingatkan Iran bahwa pembicaraan di Wina mengenai kesepakatan nuklir “tidak dapat berlangsung tanpa batas.”
(Resa/TRTWorld)