ISLAMTODAY ID-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan bahwa Turki telah menampung lima juta pencari suaka dan tidak dapat menangani beban tambahan migrasi dari Afghanistan.
Lebih lanjut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan gelombang baru masuknya pengungsi jika tindakan yang diperlukan tidak diambil di Afghanistan dan Iran dalam panggilan telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Menurut sebuah pernyataan oleh Direktorat Komunikasi Turki, Erdogan dan Merkel pada hari Sabtu (21/8) membahas perkembangan di Afghanistan, khususnya masalah pengungsi, masalah regional dan hubungan bilateral,Turki, yang menampung 5 juta pengungsi dan migran, tidak dapat menangani beban tambahan migrasi dari Afghanistan, tambahnya.
“Sangat penting untuk mencegah tragedi kemanusiaan dalam menghadapi migrasi dari Afghanistan dan memberikan bantuan mendesak kepada orang-orang ini di Afghanistan dan negara-negara tetangga,” ujarnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (22/8).
Pemerintah Inklusif Taliban
Selain itu, Turki juga melakukan pembicaraan dengan Iran dan meningkatkan tindakan di sepanjang perbatasan Iran, ungkap Erdogan.
Lebih lanjut, Dia menambahkan bahwa Eropa memiliki tugas penting untuk menyelesaikan masalah migrasi tidak teratur dari Afghanistan sesegera mungkin sebelum berubah menjadi krisis.
Pemerintah baru yang akan didirikan di Afghanistan harus inklusif, mewakili semua orang Afghanistan, katanya.
Dia menekankan bahwa penting untuk memulai pembicaraan antara para pemimpin Taliban dan Afghanistan di Kabul tentang masalah perdamaian dan keamanan.
Disisi lain yang mengacu pada perkembangan di Afghanistan, Erdogan mengatakan: “Turki dapat terus mengambil tanggung jawab atas keamanan dan pengoperasian bandara Kabul dalam kondisi yang relevan.”
Erdogan, Putin Berbicara Di Telepon
Sementara itu, Presiden Erdogan melakukan percakapan telepon dengan rekanannya dari Rusia Vladimir Putin.
Kedua pemimpin membahas isu-isu regional, terutama langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan Turki-Rusia dan perkembangan di Afghanistan, menurut sebuah pernyataan oleh Direktorat Komunikasi Turki.
Erdogan menekankan bahwa Turki menginginkan transisi yang mulus di Afghanistan.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa penting bagi Taliban untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu mereka, lebih bersikap inklusif, mewakili keragaman rakyat Afghanistan, dan mengimplementasikan janji-janji mereka.
Dia juga mencatat bahwa peluncuran pembicaraan perdamaian dan keamanan antara pemimpin Taliban dan Afghanistan di Kabul menjanjikan.
Hal itu mengacu bahwa dalam proses ini, saluran dialog dengan Taliban harus tetap terbuka, dan keterlibatan bertahap harus diikuti, daripada menerapkan pendekatan yang ketat.
(Resa/TRTWorld)