ISLAMTODAY ID-Sebuah laporan baru di US News & World Report mengklaim bahwa militer China sedang mencari cara untuk pengambilalihan ke lapangan terbang Bagram yang sebelumnya merupakan pangkalan udara paling penting dan ikonik Amerika di Afghanistan.
“Militer China saat ini sedang melakukan studi kelayakan tentang efek pengiriman pekerja, tentara, dan staf lainnya terkait dengan program investasi ekonomi asing yang dikenal sebagai Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) di tahun-tahun mendatang ke Bagram, menurut sumber yang diberi pengarahan tentang studi tersebut oleh pejabat militer China, yang berbicara kepada US News dengan syarat anonim,” ungkap laporan itu, seperti dilansir dari ZeroHedge, Rabu (8/9).
Lapangan terbang yang luas tersebut berada satu jam dari ibukota Kabul dan dianggap sebagai pangkalan AS tersibuk di dunia selama perang AS selama dua dekade.
Kementerian Luar Negeri China pada hari Selasa (7/9) dengan keras membantah dan mengutuk tuduhan bahwa militer PLA China siap untuk mengambil alih pangkalan tersebut dengan menyebutnya sebagai ‘berita palsu’.
“Apa yang bisa saya katakan kepada semua orang adalah bahwa itu adalah informasi yang benar-benar palsu,” ujar juru bicara Wang Wenbin.
Sumber US News menyarankan langkah semacam itu akan berlangsung setidaknya dua tahun, dan akan membutuhkan undangan dan persetujuan dari pemerintah Taliban.
Seminggu yang lalu juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada surat kabar Italia La Repubblica bahwa China akan menjadi “mitra paling penting” Afghanistan karena pemerintah baru sedang mencari investasi infrastruktur.
“China adalah mitra terpenting kami dan merupakan peluang fundamental dan luar biasa bagi kami, karena China siap untuk berinvestasi dan membangun kembali negara kami,” jelas Mujahid.
Juru bicara itu menambahkan bahwa ada “tambang tembaga yang kaya di negara ini, yang berkat China, dapat dioperasikan kembali dan dimodernisasi. Selain itu, China adalah akses kami ke pasar di seluruh dunia.”
Sudah lama menjadi rahasia bahwa di mana pun China melihat peluang untuk memperluas proyek Belt and Road Initiative di seluruh Asia, China akan berusaha untuk meningkatkan kehadiran keamanannya di negara tuan rumah.
Terlepas dari bantahan Beijing, sangat jelas bahwa pejabat China memahami dengan baik arti penting simbolis dan strategis dari memiliki lapangan udara Bagram:
“Beijing telah mengakui pentingnya geostrategis Bagram secara terbuka. Media pemerintahnya pun segera meliput aksi kepergian AS yang tiba-tiba dan mengejutkan dari pusat logistik utama pada bulan Juli itu, (bahkan) mengirim kru video yang memperoleh akses mudah ke sana untuk mendokumentasikan akibat dari apa yang digambarkan sebagai penarikan tergesa-gesa dan kekalahan yang memalukan”
Memang media pemerintah China telah mengambil setiap kesempatan untuk menunjukkan bahwa AS adalah sebuah kerajaan yang alami kemunduran dari panggung dunia, terutama setelah kekacauan evakuasi yang gagal dan jalan keluar terakhir bulan lalu.
(Resa/Italia La Repubblica/ZeroHedge/US News /World Report )