ISLAMTODAY ID-Kementerian Pertahanan Jepang telah mengumumkan bahwa mereka yakin kapal selam China berada di perairan dekat pulau-pulau selatan Jepang.
Lebih lanjut, mereka mengatakan kapal selam itu terlihat pada hari Ahad (12/9) melintasi ke barat laut di luar perairan teritorial Jepang di dekat pulau Amami Oshima.
Selama penampakan yang sama, sebuah kapal perusak China juga terlihat di daerah tersebut.
Tidak jelas apakah kapal selam itu pernah melanggar perairan Jepang – berdasarkan pernyataan resmi tampaknya tidak demikian – dan insiden itu terjadi setelah bertahun-tahun Tokyo mengeluhkan serbuan China yang begitu agresif.
Menurut Reuters, pengumuman akhir pekan menunjukkan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang “mengidentifikasi kapal-kapal di zona tambahan yang berada di luar perairan teritorial di mana kapal diharuskan mengidentifikasi diri mereka sendiri.”
Pulau Amami Oshima terletak jauh di selatan dari daratan Jepang.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi memerintahkan stafnya “mengumpulkan informasi dan menjaga pengawasan waspada dengan rasa urgensi,” menurut pernyataan itu.
Tanggapan militer Jepang termasuk mengirim tiga pesawat pengintai dan dua kapal perusak ke daerah itu untuk menilai dan mengamati niat kapal China.
Setelah penampakan itu, dan ketika Jepang terus memantau kapal itu, “Kapal selam itu terus bergerak di bawah air ke arah barat di laut dekat Pulau Yokoate,” ujar kementerian pertahanan, seperti dilansir dari ZeroHedge, Senin (13/9).
Dikatakan kapal selam tersebut sekarang menuju barat ke Laut China Timur, dekat pulau-pulau yang saat ini dikendalikan oleh Jepang tetapi diklaim oleh China.
Sementara itu, hukum dan norma maritim internasional mensyaratkan bahwa setiap kapal selam yang melewati pantai negara asing harus muncul dan mengidentifikasi dirinya sendiri dengan mengibarkan bendera nasional jika kapal itu masuk ke dalam perairan teritorial negara tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, pertemuan Jepang-China yang bermusuhan seperti itu, khususnya di sekitar pulau-pulau yang disengketakan yang diklaim oleh keduanya telah menjadi semakin sering terjadi.
Hal juga terjadi karena Tokyo belakangan ini secara lebih terbuka menyatakan dirinya di pihak Washington ketika datang masalah status Taiwan yang semakin intensif.
(Resa/ZeroHedge/Reuters)