ISLAMTODAY — Aljazair kini sedang memulai langkah skala besar untuk memulihkan pengaruhnya di Afrika.
Aljazair menyatakan bakal menghapus utang 14 negara, demikian menurut laporan yang dirilis Radio France International (RFI).
laporan tersebut merujuk pada pengumuman Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra pada Kamis pekan lalu, bahwa negara Afrika Utara itu berencana membatalkan utang 14 negara Afrika. Meski begitu, 14 negara itu tak disebutkan Namanya, seperti dilansir laman Middle East Monitor, Selasa (14/9).
Ramtane Lamamra mengatakan, sebanyak 1 miliar dolar AS dihapuskan sebagai bagian dari pemulihan hubungan diplomatik.
Aljazair menyebut langkah ini sebagai langkah untuk dunia bersatu. Negara tersebut menekankan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari inisiatif lain yang diambil oleh Aljazair untuk memulihkan pengaruhnya.
Laporan RFI menilai bahwa langkah-langkah tersebut menyampaikan pesan bahwa diplomasi Aljazair harus mendapatkan kembali pengaruh tertentu untuk memperkuat perannya sebagai kekuatan menengah.
Kepresidenan Aljzair mengatakan, bahwa “Aljazair harus dapat mengambil inisiatif dalam isu-isu regional dan internasional utama.”
Visi itu dibawa oleh menteri luar negeri, yang telah melakukan banyak perjalanan di seluruh Afrika.
Laporan RFI juga mengindikasikan bahwa di Niger, Lamamra berdiskusi dengan Presiden Bazoum tentang kerja sama untuk menjaga perdamaian dan keamanan di Afrika.
Mereka juga membahas pengaktifan kembali perjanjian keamanan yang ditandatangani pada 2018 antara Niger, Libya, Chad, dan Sudan. Lamamra juga mengunjungi Mauritania untuk mengundang Presiden Mohamed Ould Ghazouani ke Aljazair.
Sumber: RFI/MEMO