ISLAMTODAY ID- Artikel ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com dengan judul More US Troops & Aircraft Will Deploy To Australia After New ‘Counter China’ Pact Unveiled.
Sehari setelah AS, Inggris, dan Australia mengumumkan pakta militer baru untuk melawan China, menteri pertahanan Australia mengatakan bahwa lebih banyak pesawat dan pasukan militer AS akan dikerahkan ke Australia.
Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan Canberra membuat komentar di Washington setelah pertemuan dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
Dutton mengatakan AS dan Australia setuju untuk meningkatkan “kerja sama postur kekuatan kami”.
“Ini akan mencakup kerja sama udara yang lebih besar melalui penyebaran rotasi semua jenis pesawat militer AS ke Australia,” ujarnya, seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (17/9).
Ketika ditanya tentang lebih banyak pasukan AS yang dikerahkan ke Australia, Dutton berkata, “Jadi saya memiliki aspirasi untuk memastikan bahwa kami dapat meningkatkan jumlah pasukan melalui rotasi.”
Dia juga mengisyaratkan bahwa Australia mungkin menjadi tuan rumah rudal jarak menengah AS yang sebelumnya dilarang di bawah Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah, yang ditarik oleh pemerintahan Trump pada tahun 2019.
Selain itu, Dutton mengisyaratkan Australia terbuka untuk mendasarkan “tata cara yang berbeda,” yang katanya adalah dalam “kepentingan terbaik Australia.”
Dengan fokus Pentagon pada China, Australia akan memainkan peran penting dalam strategi Washington di Pasifik.
Kapal selam bertenaga nuklir yang diperoleh Canberra dari pakta baru ini akan memberi Australia lebih banyak kemampuan untuk berpatroli di daerah sensitif seperti Laut Cina Selatan.
Untuk diketahui, Australia adalah anggota Quad, sebuah dialog keamanan yang juga mencakup AS, India, dan Jepang, dan dipandang sebagai landasan bagi kemungkinan aliansi anti-China gaya NATO di Asia.
Biden sedang mencoba untuk memperkuat grup dan akan menjadi tuan rumah pertemuan langsung pertama antara para pemimpin Quad akhir bulan ini.
(Resa/ZeroHedge)