ISLAMTODAY ID-Muslim India di beberapa daerah alami kekerasan secara brutal hingga sebabkan kematian.
Sekelompok pria dan wanita diduga memukuli seorang pria Muslim berusia 65 tahun hingga tewas pada hari Rabu (22/9) setelah pertengkaran di distrik Madhepura di Bihar, ujar keluarganya.
Selain itu, dua pria Muslim dipukuli secara brutal oleh gerombolan Hindutva di dua negara bagian India, Bihar dan Uttar Pradesh.
Yogendra Kumar, Inspektur polisi Madhepura mengatakan kepada Clarion India bahwa sebuah kasus pembunuhan telah didaftarkan terhadap sembilan orang tersangka di mana lima orang, termasuk empat wanita telah ditangkap sejauh ini.
Namun, dia menambahkan bahwa polisi sedang menunggu laporan post-mortem untuk memastikan penyebab kematian.
Sebuah pengaduan yang diajukan oleh Suber Alam, putra almarhum Mohammad Akbar, mengatakan bahwa sekelompok wanita yang tinggal di rumah tetangga mereka Raja Kumar Bhagat secara fatal memukuli ayahnya.
Berita ini pertama kali dilaporkan oleh outlet berita Millat Times.
Terdakwa antara lain Raja Bhagat, Ajay Kumar Bhagat, Mansi Devi, Bhola Bhagat, Manoj Kumar Paswan, dan sekelompok wanita.
Serangan itu dikatakan telah dipicu oelh pertanyaan Akbar kepada para wanita mengapa mereka melemparkan sampah dan botol-botol minuman keras ke arahnya saat dia melewati rumah untuk pergi ke masjid untuk sholat.
“Mereka pertama-tama mendorong ayah saya ke bawah dan kemudian menendangnya begitu keras hingga dia meninggal,” tulis Alam dalam pengaduannya, seperti dilansir dari Clarion, Kamis (23/9).
Pada saat keluarga dan penduduk desa mencapai tkp, para penyerang telah melarikan diri.
“Kami membawanya ke pusat kesehatan terdekat di mana dokter menyatakan dia meninggal pada saat kedatangan.”
Diketahui bahwa Akbar juga pernah bertengkar dengan para wanita di masa lalu. “Ayah saya mengajukan keberatan atas perilaku para wanita ini karena mereka mengonsumsi alkohol setiap malam. Mereka juga terlibat dalam penjualan obat-obatan terlarang,” ungkap Alam.
“Mereka akan bertengkar karena masalah sepele.”
Selain itu, Akbar menyebut mereka “dabang” (pengganggu) dan mengatakan bahwa rumah mereka sering dikunjungi oleh orang asing.
Keluhan tersebut menuntut penangkapan semua pelaku dan tindakan segera dalam masalah ini.
Sementara itu, dua pria Muslim, yang diidentifikasi sebagai Ayub dan Mausim, dicegat dan dipukuli secara brutal oleh massa Hindutva di kota lain di India, Mathura di sate India Utter Pardesh, karena membawa daging melalui suatu daerah.
Massa melakukan siaran langsung di Facebook, merekam serangan mereka dan meminta pemirsa untuk memperkuat video, seperti dilansir dari KMS, Kamis (23/9).
Orang-orang itu ditendang dan ditampar berulang kali oleh massa yang berjumlah sekitar 15 orang. Diketahui, Ayub, 40, menjalankan toko daging berlisensi di kota Raya dan mengambil daging di sana sementara Mausim, 23, menemaninya.
(Resa/KMS/Clarion/Millat Times)