ISLAMTODAY ID-Ada beberapa inisiatif yang disepakati dan mengejutkan yang muncul dari KTT Sochi hari Rabu (29/9) antara Vladimir Putin-Rusia dan Recep Tayyip Erdogan-Turki yang pasti akan menarik perhatian Barat.
Perlu diketahui, Turki merupakan tentara terbesar kedua NATO.
Turki sebelumnya miliki kebuntuan S-400 dan F-35 dengan Washington.
Pertemuan tersebut merupakan pembicaraan tatap muka pertama kedua pemimpin dalam satu setengah tahun yang juga terjadi ketika ketegangan meningkat antara kedua negara mengenai kebijakan Suriah.
Pertemuan mereka di Sochi berlangsung lama, sekitar tiga jam.
Pernyataan berikutnya dari pihak Turki mengindikasikan bahwa Rusia setuju untuk bersama-sama memproduksi mesin jet, kapal perang, dan kapal selam – sebuah perkembangan besar yang terungkap di Anadolu Agency.
Sementara ringkasan siaran pers awal Rusia dari pertemuan itu tidak jelas, Presiden Erdogan mengungkapkan beberapa detail penting yang didiskusikan dengan Putin kepada wartawan Turki yang menemaninya.
“Misalnya, kami membahas langkah-langkah untuk membangun reaktor nuklir kedua dan ketiga,” ungkapnya, merujuk pada reaktor nuklir Akkuyu buatan Rusia di Turki selatan.
Dan kemudian Erdogan mengatakan ini, secara krusial pada saat program Lockheed F-35 masih diblokir karena masalah S-400: “Kami bahkan secara komprehensif berbicara tentang langkah-langkah yang dapat kami ambil untuk [membangun] mesin jet.”
“Topik lain, kita bisa mengambil langkah bersama dalam pembangunan kapal [perang]. Insya Allah kita akan mengambil langkah bersama untuk kapal selam,” urai Erdogan, bahkan mengangkat prospek kerja sama eksplorasi ruang angkasa.
“Putin ingin bekerja dengan Turki di luar angkasa. Tim kami akan mempelajari masalah ini dan kami akan membuat peta jalan,” ujarnya kepada wartawan, seperti dilansir dari ZeroHedge, Kamis (30/9).
“Bahkan ada tawaran lebih lanjut, dengan membuat satu platform di laut dan satu lagi di darat, kita bisa bersama-sama mengerjakan uji tembak roket ke luar angkasa.”
Erdogan lebih lanjut menggandakan pernyataan sebelumnya yang mengatakan sanksi AS tidak akan menghalangi Turki untuk memperoleh sistem pertahanan anti-udara S-400 putaran kedua dari Rusia.
Dia mengatakan dalam wawancara Sunday CBS News bahwa “Tidak ada yang bisa mengganggu” dengan masalah pertahanan kedaulatan Turki. “Kami adalah satu-satunya yang membuat keputusan seperti itu.”
Ketika ditekan secara khusus apakah Turki berencana untuk melanjutkan pengiriman S-400 putaran berikutnya, Erdogan menjawab dengan blak-blakan, “tentu saja”.
(Resa/CBS News/Anadolu Agency/ZeroHedge)